Mohon tunggu...
violi kasherman
violi kasherman Mohon Tunggu... -

lahir di makassar dan besar di jakarta, masa remaja berkesenian diGRJS bulungan, berwiraswasta,dan skrg kembali ke bulungan bersama Komunitas Seni Bulungan(KSB)Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nestapa

8 Desember 2010   01:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:55 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Harihari kita lewati, bersama angin yang salah arah.

Wabah sakit di mana mana, kita bertanya apa sebabnya?

Harihari datang dan pergi, udara penuh asap jelaga.

Bumi panas, laut meninggi... Musim tak lagi bisa diduga.

Pohon pohon meranggas, hewan hewan terluka. Manusia tambah serakah

. Menakik bumi, memanah langit.

O... Bencana, pancaroba. Datang bagai gelombang.

O... Nestapa, kepedihan datang bertubi-tubi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun