Mohon tunggu...
Vinsensius SFil
Vinsensius SFil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sarjana Filsafat

Suka membaca dan menulis yang bermanfaat bagi kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Green Jobs dan Filosofi Keberlanjutan

25 Juli 2024   20:56 Diperbarui: 25 Juli 2024   21:00 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pinterest.com/pin/719450109218170637/

Di tengah krisis iklim yang semakin nyata, kebutuhan akan pekerjaan yang mendukung keberlanjutan lingkungan menjadi sangat mendesak. Namun, mengapa kita masih ragu melirik green jobs sebagai karir masa depan?

Green jobs adalah pekerjaan yang berkontribusi pada pelestarian atau pemulihan kualitas lingkungan. Mereka berfokus pada efisiensi energi, sumber daya terbarukan, dan praktik ramah lingkungan lainnya. Meski begitu, ada beberapa alasan mengapa pekerjaan ini belum menarik minat luas.

Pertama, kesadaran publik tentang green jobs masih minim. Banyak orang belum memahami betapa pentingnya pekerjaan ini untuk masa depan kita dan generasi mendatang. Pendidikan dan kampanye yang lebih intensif diperlukan untuk memperkenalkan manfaat dan potensi karir dalam bidang ini. Seperti yang pernah diungkapkan oleh filsuf Immanuel Kant, "Tugas manusia adalah menghormati hukum moral yang ada dalam dirinya." Dalam konteks ini, menghormati alam dan menjaga kelestariannya adalah bagian dari tanggung jawab moral kita.

Kedua, stigma lama yang menganggap green jobs sebagai pekerjaan yang kurang menguntungkan masih kuat. Padahal, dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya permintaan akan keberlanjutan, banyak green jobs yang menawarkan gaji kompetitif dan peluang karir yang menjanjikan. Filsuf John Stuart Mill berbicara tentang utilitarianisme, yang menekankan kesejahteraan terbesar bagi jumlah terbesar orang. Green jobs, dengan potensi mereka untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan masyarakat yang lebih sejahtera, sangat sesuai dengan prinsip ini.

Ketiga, infrastruktur dan kebijakan yang mendukung perkembangan green jobs masih terbatas. Pemerintah dan sektor swasta perlu bekerja sama lebih erat untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan pekerjaan ramah lingkungan. Seperti yang diungkapkan oleh filsuf Jean-Jacques Rousseau, "Manusia dilahirkan bebas, tetapi di mana-mana ia dalam belenggu." Dalam hal ini, belenggu tersebut adalah sistem ekonomi dan kebijakan yang belum sepenuhnya mendukung transisi menuju keberlanjutan.

Akhirnya, kita perlu menyadari bahwa memilih karir di green jobs bukan hanya soal mencari nafkah, tetapi juga tentang mengambil bagian dalam upaya global untuk menyelamatkan planet kita. Dengan lebih banyak orang yang beralih ke green jobs, kita bisa menciptakan dunia yang lebih baik dan berkelanjutan. Mengutip Albert Schweitzer, "Etika sejati adalah hormat kepada semua kehidupan." Green jobs adalah perwujudan dari etika ini dalam dunia kerja.

Mari kita bersama-sama meningkatkan kesadaran dan mendukung perkembangan green jobs sebagai pilihan karir masa depan, mengintegrasikan pemikiran filosofis tentang tanggung jawab, kesejahteraan, dan kebebasan untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun