Mohon tunggu...
Vinsensius SFil
Vinsensius SFil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sarjana Filsafat

Suka membaca dan menulis yang bermanfaat bagi kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

AI Mempermudah atau Mempersulit Manusia?

12 Desember 2023   17:42 Diperbarui: 12 Desember 2023   23:48 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Simbol AI. Sumber: https://verihubs.com/blog/artificial-intelligence/

Kemunculan Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan dapat menjadi tanda kemajuan, sekaligus kemunduran dari peradaban manusia. Keberadaan AI ini berdampak pada dua akibat, baik itu akibat positif (kemajuan) maupun akibat negatif (kemunduran). Lantas apakah AI itu sendiri bernilai positif atau negatif? Ataukah efek dari AI itu yang bernilai positif atau negatif?

Simbol Kemajuan dari Peradaban Manusia

Tidak dapat dipungkiri bahwa kemunculan AI adalah simbol kemajuan dari peradaban manusia. Sejak ditemukan komputer dan internet, teknologi manusia semakin berkembang, sampai akhirnya muncul AI yang dapat menjawab langsung pertanyaan dari manusia. Semuanya ini adalah simbol yang tampak dari kemajuan manusia. AI menawarkan kemudahan bagi manusia. Pertanyaan apapun yang ingin ia cari bisa ditemukan jawabannya hanya dengan hitungan detik berkat jasa AI.

Dampak Kemunduran bagi Perabadan Manusia

Oleh karena memberikan kemudahan bagi manusia, AI seringkali disalahgunakan oleh para siswa dan mahasiswa untuk mengerjakan tugas sekolah/kuliah mereka. Akibatnya mereka tidak perlu belajar lagi, tidak perlu berpikir lagi untuk menjawab soal-soal yang diberikan oleh guru/dosen, dan segala tugas seperti makalah atau presentasi semuanya dikerjakan oleh AI. Jika kebiasaan ini dilakukan terus-menerus maka para siswa/mahasiswa tidak akan bisa berkembang, malah menjadi mundur, karena tidak tahu apa-apa. Otak mereka kosong, karena tidak pernah digunakan untuk belajar, berpikir dan memecahkan permasalahannya sendiri. Mereka hanya bergantung pada AI, yang tidak 100% benar jawabannya karena ia hanya mesin belaka. 

Bijak dalam Menggunakan AI

Melihat dua pandangan di atas (kemajuan dan kemunduran) apakah kita harus meninggalkan AI ? Solusi yang dapat kita temukan sebagai jalan tengah dari permasalahan ini adalah bijak dalam menggunakan AI. AI pada dirinya sendiri bersifat netral (tidak baik atau buruk). Namun dampak dari penggunaan AI yang berakibat baik atau buruk. Maka kita harus bijak dalam menggunakan AI, yakni dengan sikap kritis, dan digunakan sebagai sumber inspirasi dan bukan solusi.

Bersikap kritis, artinya jangan langsung percaya 100% kepada jawaban yang diberikan oleh AI. Kita harus mengecek kebenaran dari jawaban AI dengan sumber-sumber yang valid. 

AI sebagai sumber inspirasi dan bukan solusi, artinya ketika Anda mengerjakan tugas sekolah/kuliah, gunakan AI sebagai sumber inspirasi saja untuk menemukan ide-ide baru, namun jangan di-copy-paste langsung semua jawaban yang diberikan AI, melainkan diseleksi mana jawaban yang benar dan mana yang salah. Maka belajar dan berpikir rasional menjadi kuncinya, agar bisa bijak dalam menggunakan AI. Jadikan AI sebagai sarana untuk belajar dan bukan tujuan dalam belajar. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun