Mohon tunggu...
Vinsens Al Hayon
Vinsens Al Hayon Mohon Tunggu... Guru - Penyuluh-Guru

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Fakta "Bola Bundar" dan Bukan Pemain "Kelas Dua"

3 Desember 2022   21:15 Diperbarui: 3 Desember 2022   21:48 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

PD QATAR 2022:  FAKTA "BOLA BUNDAR" DAN BUKAN PEMAIN "KELAS DUA"

(Catatan reflektif Pasca Babak Pengisisan Grup)

Di Stadion Lusail, wasit Ismail Elfath meniup peluit panjang tanda usai matchday 3 Grup G, pertandingan  Brasil versus Kamerun. Brasil 0, Kamerun 1.

Sementara di Stadion 974 Doha, Qatar, wasit Fernando Raphallini, asal Argentina juga melakukan hal yang sama untuk laga Swis kontra Serbia dari Grup G. Swiss menang 3-2 atas Serbia.

Laga bergengsi itu sudah usai, dan tidak ada tuntutan ekstra additional time kedua agar tim Samba-Barsil dapat mencetak tambahan goal untuk membuktikan supremasi tim sebagai yang tidak terkalahkan di fase pengisian grup PD Qatar 20022.    

Pada waktu bersamaan di tanggal 3 Desember 2022, Hari Sabtu dini hari waktu Indonesia, hal yang sama juga berlaku untuk Timnas Serbia dalam konteks yang berbeda, yakni: "Supaya bisa merasakan kemenangan, biar sekali saja di PD Qatar 2022."

Kedua tim ini hanya taat asas dan legowo menerima kekalahan di matchday terakhir itu. Hal senada seperti Timnas Korea Selatan bersorak girang karena menang atas Timnas Spanyol dengan skor 2-1, dan Timnas Perancis takluk dari Timnas Tunisia, 0-1

Timnas Serbia. Atas kekalahannya ia harus ikhlas dan berani mengucapakan: "Selamat berjuang bagi Timnas Swis di babak 16 besar." 

Sembari Timnas Kamerun harus dengan kepala tegak keluar lapangan permainan dengan 'lambaian sayonara' kepada Timnas Brasil. "Timnas kami, walau menang namun terhenti langkah untuk maju di putaran 16 besar PD Qatar 2022", demikian ceceran suara dari para fans.

Fakta lapangan dan kebenaran realita telah tersaji selama babak pengisian grup di PD Qatar 2022: "bahwa harus ada yang menang dan ada yang kalah dalam setiap pertandingan. 

Walau tersaji di fase ini,  ada yang mengalami "hasil seri," alias sama kuat, tanpa kemenangan dan kekalahan." Tetapi aturan FIFA memutuskan: "Jumlah point lebih banyaklah menjadikan satu tim dapat maju ke babak 16 besar." Maka separuh tim saja yang lanjut pentas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun