GURUKU GURU HEBAT
(Part two, habis)
Sementara pakar pendidikan, Drost, S J, (2008) dalam bukunya "Guru mengajar atau mendidik" merespon kinerja "born teacher" sebagaimana penjelasan di atas sebagai bukti kualitas kinerja "guru hebat". Â Pertanyaan yang tampil sebagai bahan refleksi: Â Jika anda guru, "are you a born teacher?"*** (to be continued).
- Komitmen sebagai guru hebat.
Kata "Commitmen" dalam Kamus Oxford... (Philips, et all, 2010), artinya (2) The willingness to work hard and give your energy and time to a job or an activity. (3) a thing that you have promised or agreed to do, or that you have to do.Â
Echols dan Shadily (1996), menerjemahkan kata "commitmen" sebagai memenuhi janji-janji atau tanggung jawab dan selanjutnya kata "tanggung jawab" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diartikan sebagai "keadaan wajib menanggung segala sesuatu" (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dsb.) dan itulah yang disebut 'komitmen".
Sedangkan "bertanggung jawab" berarti berkewajiban menanggung atau memikul tanggung jawab. Berpangkal pada beberapa arti leksikal ini maka makna "komtimen" lebih mengarah kepada "kehendak, itikad baik atau niat yag tertanam kuat dalam diri guru hebat untuk selalu berupaya, bekerja maksimal untuk hasil optimal bagi sekolah dan peserta didik." Makna ini seyogyanya menjadi milik setiap guru baik the born teacher maupun the teacher in the end.
Lebih lanjut dalam koridor tanggung jawab, komitment mengarahkan kita kepada pemahaman akan "kemampuan untuk merespons atau menjawab." Makna lebih luasnya adalah tanggung jawab yang berorientasi kepada "yang lain," memberikan bentuk perhatian dan secara aktif respons terhadap/menjawabi apa yang lain itu inginkan.
Konkretnya tanggung jawab menekankan pada kewajiban positip untuk saling "mendukung" satu sama lain. Temalinya dengan "hasil akhir yang memuaskan, dan berkualitas," guruku guru hebat berkomitmen bekerja dengan beberapa cirikhas kerja yang tetlah dipaparkan (pada part one) untuk menghantar siswa meraih predikat sukses dengan hasil yang memuaskan.
Perluasan pemahaman akan tergambar seperti ini, tatkala komitmen mengarah pada makna tanggung jawab, hal itu merupakan bentuk lanjutan dari rasa hormat. Jadi jika guru hebat menghormati pihak lain dalam hal ini sekolah baik yang dikelola negara maupun swasta yang mengakomodinir tugas dan peran guru dan orangtua yang mempercayakan anak-anak mereka untuk diajar-didik maka penghargaan/ penghormatan kepada mereka perlu dibuktikan.
Bukti paling dekat adalah proses sampai sukses (lulus) "yang berkualitas." Ini merupakan ukuran dari tanggung jawab. Akibat ikutannya adalah semua bangga menjadi bermakna. Doble effect dari rasa hormat dan tanggung jawab meminta guru hebat untuk "berbuat sesuatu" bukan "berbuat banyak."