Hiruk pikuk masyarakat di Pasar Krian Sidoarjo semakin ramai seiring siang menjelang. Beberapa kali dalam satu jam terlihat kendaraan-kendaraan pengangkut hasil bumi memasuki pasar untuk bongkar muatan. Ada yang membawa muatan sayur mayur segar, ada pula beberapa orang yang sibuk mengangkut balok-balok es untuk kebutuhan pedagang pasar. Sesekali jika kita datang ke pasar ini, kita akan merasakan suasana merakyat lengkap dengan keragaman produk dagangan, dari bahan-bahan pokok, sandang hingga produk elektronik.
Masih di dalam area Pasar Krian, tepat di sebelah utara gerbang masuk menuju pasar (dari Taman Abhirupa), sebuah warung makan yang cukup sederhana namun rasa-rasanya menunya menarik untuk dinikmati. Masakan Ujung Pandang "Pak Marthen", demikian tulisan yang tertera di spanduk berwarna kuning di depan warung dengan sederet pilihan menu andalan. "Ya, kira-kira sudah 10 tahun saya berjualan disini mas", ujar Marthen Boro Sampe, pemilik warung makan khas Ujung pandang "Syalom" ini. Para pembeli pun datang silih berganti ketika pria yang akrab disapa pak Marthen ini bercerita singkat tentang sejarah warung makannya. Ada yang memilih untuk dibawa pulang, ada pula yang memilih untuk makan di tempat.
Cita rasa yang nikmat dan tidak berubah membuat warung ini punya cukup banyak pelanggan tetap. Tak hanya menunya saja yang terlihat lezat, keramahtamahan Pak Marthen beserta dengan keluarga ketika menyambut pembeli juga patut diacungi jempol. "Pak, mie pangsit satu ya, makan sini", "Ok siap mas!" tutur pak Marthen ketika saya hendak memesan menu untuk disantap saat itu. Tentu saja, ada banyak menu masakan lain yang tersedia di warung makan ini, pangsit mie khas Ujung Pandang memang jadi salah satu menu andalannya. Ada pula nasi capcay, nasi goreng, bakmie goreng, mie goreng hokkian, mie kuah, bihun goreng, capcay goreng, lomie, tamie goreng, koloke dan masih ada beberap menu lainnya.
Tak lama berselang, mie pangsit pesanan saya pun datang, disusul dengan segelas es jeruk. "Rasanya enak", gumam saya dalam hati. Mie yang disajikan begitu menggoda apalagi ketika ditambahkan sambal yang lumayan pedas. Mie yang dibuat dan diolah sendiri oleh pak Marthen adalah mie tanpa bahan pengawet, jadi begitu nikmat dikonsumsi. Bertabur potongan daging ayam gurih, pangsit rebus dengan acar timun, lalu dipadukan dengan kuah bertabur daun bawang, sangat pas untuk mengobati rasa lapar anda. Tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam, semangkuk mie pangsit khas Ujung Pandang hanya Rp. 13.000,- dan rata-rata harga masakan di warung pak Marthen berkisar antara Rp. 13.000 s.d Rp. 25.000,- saja. Bagi anda yang tertarik untuk mencicipi lezatnya masakan khas Ujung Pandang pak Marthen, tak ada salahnya anda mampir ke Pasar Krian Sidoarjo. Anda bisa datang mulai pukul 10.00 s..d pk. 22.00 WIB setiap harinya. Atau jika tidak sempat datang, anda bisa memesannya melalui jasa pengantaran makanan secara online.
VI - KOMPASIANA JATIM
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI