Leher miring pada bayi atau anak ke salah satu sisi, atau di dunia kedokteran biasa disebut dengan tortikolis, adalah suatu deformitas pada leher anak di mana kepala, leher, berputar ke salah satu sisi yang disebabkan oleh pemendekannya otot sternocleidomastoid (SCM), yaitu otot leher yang berfungsi untuk menggerakkan kepala, memutar kepala ke kanan dan kiri.
Tortikolis sendiri disebabkan oleh posisi yang salah pada bayi semasa dalam kandungan Ibu, dan lebih banyak dijumpai pada kasus presentasi bokong saat persalinan. Tortikolis adalah penyakit ke tiga tersering yang sering ditemui pada kasus ortopedi anak.
Pada bayi dengan tortikolis, Ayah Bunda bisa melihat bahwa kepala si kecil miring ke arah otot SCM yang bermasalah, dan kepala terlihat berotasi ke arah yang berlawanan. Sering kali kelainan ini dibiarkan oleh orangtua sampai anak beranjak dewasa, yang menyebabkan posisi kepala dan leher sangat sulit untuk dikembalikan ke posisi semula dan menyebabkan kelainan menetap
Bagaimana seorang dokter menilai bahwa si bayi mempunyai masalah tortikolis?
Ayah Bunda bisa membawa si kecil untuk diperiksa oleh dokter Ortopedi. Dengan menempatkan sang bayi pada tempat tidur, dokter akan memutar kepala bayi ke arah kanan dan kiri, dan dokter akan memeriksa apakah terdapat keterbatasan rotasi pada kepala bayi.
Apakah terapi untuk tortikolis?
Terapi untuk tortikolis dibedakan menjadi terapi rehabilitasi dan operasi
Terapi Rehabilitasi
 Ayah Bunda bisa membawa bayi ke dokter ortopedi untuk mendapatkan terapi rehabilitasi sebelum si kecil beranjak 1 tahun. Penanganan anak dengan tortikolis sebelum 1 tahun menunjukkan outcome yang lebih baik ketimbang dirujuk di atas 1 tahun. Seorang dokter ortopedi  akan mengajarkan kepada Ayah Bunda bagaimana cara meregangkan dan merotasikan kepala bayi di rumah.
Lalu kapan seharusnya anak dioperasi?
Jika terapi rehabilitasi  tidak memberikan kemajuan pada posisi kepala dan leher sang bayi, tindakan operasi harus dilakukan. Beberapa penelitian menyebutkan usia 1 sampai 4 tahun adalah usia optimal yang bisa dilakukan ke anak untuk operasi, meskipun beberapa penelitian yang lain menyebutkan kalau tindakan operasi sampai di bawah 12 tahun tetap memberikan hasil yang baik. Akan tetapi, prognosa pasien akan paling baik diterapi di bawah usia 4 tahun.Â