Mohon tunggu...
Vino Warsono
Vino Warsono Mohon Tunggu... -

Kelahiran 30 Juni/5 Sya'ban 1399 di Kaplongan Lor, Karangampel, Indramayu. Pernah diterima kuliah di Sospol UNDIP Semarang dan kuliah Bisnis di UNTAG Cirebon. Pernah bergabung dalam partai PPP & PAN. Pernah memimpin beberapa Ormas (Islam & Umum). Pernah aktif menulis Sastra untuk Majalah Muslimah, Mitra Dialog Cirebon-Pikiran Rakyat Group, dan Cirebon FM (2001-2004). Pernah bekerja sebagai Waiter, Pramuniaga, dan menjadi seorang Manager di sebuah Perusahaan Retail Swasta Nasional. Sekarang sedang membangun sebuah usaha dalam bidang Olahraga (Vino Sportainment Store) sebagai seorang Entrepreneur

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kewajiban Berpuasa Bukan untuk Orang “Islam”

10 September 2009   15:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:44 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa." (Qs. Al-Baqoroh : 183).

Berpuasa di bulan Ramadlan yang penuh dengan rahmat, barokah dan maghfiroh (ampunan) ini wajib hukumnya (bagi ummat islam yang beriman dan baligh). Hanya dengan alasan yang sesuai dengan syari'at islam saja bagi mereka boleh tidak berpuasa. Dengan catatan di bulan yang lain menggantinya dengan berpuasa kembali sesuai dengan jumlah hari pada saat mereka tidak berpuasa di bulan Ramadlan, atau dengan membayar fidyah sesuai ketentuan syari'at islam juga.

Sesungguhnya berpuasa itu wajib hukumnya hanya bagi orang-orang yang beriman saja. Orang-orang islam yang tidak beriman tidak diwajibkan berpuasa. Kenapa?...karena sesungguhnya orang-orang yang seperti demikian tersebut sudah inkar terhadap kewajibannya sebagai seorang muslim.

Maka bukan suatu hal yang aneh apabila kita banyak mendapati orang-orang yang tidak berpuasa pada bula Ramadlan ini. Padahal kalau ditanyakan kepada mereka, apa agamanya?...banyak yang menjawab di antara mereka "saya seorang muslim". Tapi muslim dibibir saja.

Orang-orang yang mengaku islam dan beriman di bibir saja, kebanyakan mereka adalah orang-orang yang rajin mengenakan "Topeng Ramadlan". Seperti yang biasa kita jumpai di restaurant, warteg, terminal, pusat perbelanjaan, pusat keramaian, televisi dan tempat-tempat lain yang memungkinkan untuk mereka menyembunyikan identitas aslinya.

Sedangkan iman itu terletak pada tiga hal dasar, yaitu ; meyakininya dalam hati, mengucapkannya dengan lisan dan dilakukan serta ditunjukkan dengan perbuatan. Demikianlah iman yang sebenarnya. Orang islam yang memiliki ciri-ciri iman tersebutlah yang pasti dengan senang hati melakukan ibadah puasa Ramadlan dalam balutan ikhlas.

Semoga kita adalah termasuk orang-orang islam yang beriman. Sepertiga terakhir dari Ramadlan ini adalah bulan penuh dengan Barokah dan maghfiroh (ampunan). Selamat beribadah puasa Ramadlan. Semoga kita mampu meraih piala taqwa sesuai dengan Al-qur'an surat Al-Baqoroh ayat 183 tersebut di atas dan mendapat ridlo-Nya, Amin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun