Keaksaraan adalah kemampuan individu untuk membaca, menulis, dan memahami suatu bahasa. Keaksaraan bukan hanya sekadar keterampilan teknis, tetapi juga merupakan kunci untuk mengakses pengetahuan, berpartisipasi dalam masyarakat, dan meningkatkan kualitas hidup seseorang. Pendidikan keaksaraan menjadi pondasi utama dalam pengembangan individu dan perkembangan suatu bangsa.
Pentingnya keaksaraan tidak hanya terbatas pada kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup pemahan konten yang dibaca dan ditulis. Keaksaraan tidak hanya melibatkan keterampilan teknis, tetapi juga kemampuan untuk menganalisis, menyintesis, dan mengevaluasi informasi. Dengan memiliki kemampuan keaksaraan yang baik, seseorang dapat lebih efektis berkomunikasi, mengakses pekerjaan, dan berkontribusi dalam pembangunan masyarakat.
Keaksaraan memiliki dampak yang signifikan pada pembangunan ekonomi suatu negara. Individu yang memiliki tingkat keaksaraan yang tinggi cenderung memiliki lebih banyak peluang pertumbuhan ekonomi. Selian itu, keaksaraan juga memiliki peran penting dalam membentuk masyarakat yang kritis dan berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi
Penting untuk diingat bahwa keaksaraan bukanlah hak yang sama di seluruh dunia. Beberapa negara masih menghadapi tantangan dalam meningkatkan tingkat keaksaraan penduduknya, terutama di daerah pedesaan atau masyarakat yang kurang terjangkau. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan keaksaraan harus melibatkan program-program pendidikan yang inklusif dan terjangkau, serta dukungan dari pemerintah dan masyarakat secara keseluruhan.
Keaksaraan tidak timbul dengan begitu saja, namun ada beberapa penyebab yang menjadi faktor seseorang buta aksara diantaranya ialah:
- Akses terbatas kependidikan
- Kurangnya fasilitas pendidikan yang memadai, terutama di daerah pedesaan atau daerah terpencil menjadi salah satu faktor penyebab buta aksara. Individu yang tinggal dipelosok desa memiliki keterbatasan akses dan fasilitas yang memadai di dalam pendidikan membuat mereka menjadi ketertinggalan. Tidak hanya itu biaya pendidikan yang tinggi, termasuk biaya buku, seragam, dan biaya lainnya yang mungkin sulit dijangkau oleh setiap keluarga juga menjadi faktor penyebab tidak terlaksananya pendiidikan dengan semestinya dan membuat mereka buta akan huruf dan tidak dapat melaksanakan atau mendapatkan pelayanan pendidikan dengan semstinya.
- Faktor Ekonomi
- Keluarga yang mengalami kemiskinan mungkin terpaksa lebih memprioritaskan kebutuhan dasar seperti makanan dan tempat tinggal, sehingga pendidikan menjadi kurang utama bagi mereka. Anak-anak juga terpaksa harus bekerja demi membantu perekonomian keluarga, hal inilah yang menyebabkan banyanya anak-anak sekarang buta akan huruf dan sulit dalam membaca
- Kurangnya Fasilitas Sumber Daya
- Sekolah yang kekurangan fasilitas, guru yang kurang terlatih, atau kurangnya buku pelajaran dapat menghambat proses pembelajaran. Sehingga dapat menghambat proses anak-anak dalam mengenal huruf dan menulis. Pentingnya SDM tenaga pendidik yang berkualitas karena dapat menjadi faktor pendukung terciptanya peserta didik yang berkualitas juga.
- Kondisi Geografis dan Infrasturktur
- Daerah terpencil atau sulit diakses secara geografis mungkin mengalami kesulitan dalam menyediakan pendidikan yang berkualitas. Sehingga dapat menyebabkan anak-anak yang tinggal didaerah sekitaran sana mengalami keterlambatan dalam membaca dan menulis.
- Kurangnya Kesadaran akan Pentingnya Pendidikan
- Beberapa masyarakat mungkin kurang menyadari manfaat jangka panjang dari pendidikan, yang dapat mengurangi motivasi untuk mengakses pendidikan. Masyarakat yang masih menganggap bahwa pendidikan bukanlah hal yang sangat penting sangatlah tidak baik, karena tanpa adanya pendidikan generasi-generasi penerus bangsa akan tertinggal jauh dari anak-anak diluaran sana
Dari paparan diatas dapat kita lihat banyak sekali berbagai faktor penyebab dari buta aksara. Bukan hanya dari satu sisi saja namun banyak hal lain yang menjadi dasar buta aksaran tersebut terjadi. Maka dari itu pentingnya pendidikan dalam memberantas hal tersebut. Beberapa peran pendidikan dalam mengurangi buta keaksaraan diantaranya yaitu:
- Peningkatan kesadaran
- Pendidikan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya keaksaraan dalam kehidupan sehari-hari, mendorong masyarakat untuk memberikan prioritas pada pendidikan anak-anak dan dewasa. Sehingga dapat menjadi bekal bagi setiap anak dalam mencari pekerjaan, meningkatkan potensi diri dan lain sebagainya.
- Pemberdayaan Individu
- Pendidikan memberdayakan individu dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengambil peran aktif dalam masyarakat. Individu yang melek huruf memiliki peluang lebih besar untuk mencapai kemandirian ekonomi.
Dapat disimpulkan peran pendidikan dalam memerangi keaksaraan adalah sangat penting dan strategis dalam membentuk masyarakat yang berpengethuan, berdaya sangi, dan berkelanjutan. Melalui pendidikan, individyu memperoleh keteerampilan dan pengetahuan yang esensial untuk mengatasi tantangan kehidupan sehari-hari, serta untuk berkontribusi pada pembangunan masyarakat dan negara secara keseluruhan.
Pendidikan bukan hanya tentang menyediakan akses ke informasi, tetapi juga tentang memberdayakan individu untuk menjadi agen perubahan positif. Dengan menignkatkan tingkat keaksaran, masyarakat dapat mengurangi tingkat kemiskinan, meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan. Serta menciptakan lingkungan yang berpengetahuan dan inovatif.
Selain itu, pendidikan juga berperan dalam menciptakan lingkungan yang setara, mengurangi kesenjangan gender, dan memberdayakan semua lapisan masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan sosial dan ekonomu. Dengan meningkatkan tingkat keaksaraan, kita tidak hanya membuka pintu peluang bagi individum tetapi juga membentuk masyarakat yang lebih beradab dan berdaya saing di tingkat global.
Pentingnya peran pendidikan dalam memerangi keaksaraan menuntut adanya investasi yang berkelanjutan dalam sektor pendidikan , termasuk akses yang lebih baik, peningkatan kualitasn berkelanjutan dala  sektor pendidikan, termasuk akses yang lebih baik, peningkatan kualitas pengajaran, dan program-program yang memperhatikan kebutuhan khusus masyarakat yang rentan. Dengan demikian, pendidika menjadi kunci utama dalam membentuk masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan bagi individu, masyarakat, dan bangsa secara keseluruhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H