Mohon tunggu...
Vinna Widyanti Putri
Vinna Widyanti Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Vinna

Vinna Widyanti

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Telemedicine pada Layanan Kesehatan Mental di Masa Pandemi Covid 19

21 November 2021   22:51 Diperbarui: 21 November 2021   22:59 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pada saat ini pelayanan kesehatan sudah semakin maju. Hal ini disebabkan karena adanya perkembangan teknologi. Teknologi pun berkembang pada beberapa bidang, salah satunya di bidang kesehatan. Salah satu teknologi yang berkembang di bidang kesehatan yaitu telemedicine.

Telemedicine adalah telekomunikasi penyembuhan dari kejauhan yang bertujuan untuk meningkatkan kesembuhan pasien dengan layanan kesehatan online yang memungkinkan dokter atau tenaga kesehatan memberikan pelayanan dari jarak jauh.

Kita bisa dengan mudah berkonsultasi dengan tenaga kesehatan tanpa bertemu atau tatap muka secara langsung. Semua sudah bisa di akses dengan menggunakan gadget dari rumah saja. Pastinya sangat menghemat waktu, tenaga, dan biaya. Telemedicine juga sudah digunakan dalam pelayanan kesehatan jiwa untuk mengatasi pasien yang memiliki masalah kesehatan mental.

Seperti yang kita ketahui bahwa pandemi Covid-19 sedang terjadi di berbagai negara. Di Indonesia sendiri angka penularan Covid-19 terus meningkat. Corona virus disease 2019 atau Covid-19 tidak hanya memberikan dampak fisik tetapi juga memberikan dampak serius pada kesehatan mental. Oleh karena itu, berbagai masalah kesehatan mental dilaporkan selama wabah Covid-19 salah satunya yaitu stress. Faktor pencetus stres antara lain kecemasan, kekhawatiran, rasa takut tertular virus, dan stigma negatif.

Pentingnya mengidentifikasi tahap awal masalah kesehatan mental bertujuan untuk membuat strategi intervensi yang lebih efektif. Pandemi Covid-19 mengakibatkan adanya perubahan psikologis seperti depresi, kecemasan, ketakutan, dan ketidakamanan. Perubahan psikologis ini tidak hanya dirasakan oleh tenaga kesehatan tetapi juga dirasakan oleh seluruh masyarakat. 

Stres di masa pandemic Covid-19 ini disebabkan karena pengalaman isolasi dan karantina. Kemudian masyarakat diluar karantina pun terkena dampaknya juga seperti mengalami kecemasan dan ketakutan akan tertular virus corona.

Kurangnya  pengetahuan masyarakat Indonesia akan kesehatan mental membuat para penderita dengan gangguan mental hanya sedikit yang dapat ditangani. Tetapi, di era yang sudah maju ini banyak sekali masyarakat yang sudah sadar betapa pentingnya kesehatan mental. Saat ini pun sudah banyak informasi mengenai kesehatan mental yang bisa dengan mudah di akses melalui internet.

Platform konsultasi kesehatan mental bisa dijadikan alternatif supaya kualitas kesehatan mental masyarakat meningkat meskipun dari jarak jauh. Teknologi ini memberikan banyak manfaat salah satunya adalah masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa harus bertemu dengan tenaga kesehatan sehingga sangat efisien, menghemat waktu, dan dapat diakses kapan saja.

Sudah banyak aplikasi yang menyediakan pelayanan kesehatan mental melalui online seperti halodoc dan Riliv. Aplikasi tersebut mengalami peningkatan karena sudah banyak masyarakat yang mau menjalani pengobatan ataupun konsultasi dengan profesional. Metode yang dilakukan dalam konsultasi yaitu melakukan pengkajian, diagnosis efektif, Pendidikan kesehatan, perawatan, konsultasi, dan upaya kesehatan lainnya.

Penggunaan telemedicine sangat membantu pasien untuk menjalani perawatan dan pasien tidak takut lagi dengan stigma tentang gangguan jiwa. Telemedicine merupakan inovasi baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama pada pasien yang terganggu kesehatan mentalnya.

Persaingan bisnis di masa depan bisa memungkinkan penyedia layanan kesehatan kehilangan konsumen. Maka dari itu, peluang ini harus diikuti dengan strategi yang tepat seperti melakukan promosi platform atau kampanye agar meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya pada kelompom keluarga dan masyarakat umum. 

Selain itu, penyedia layanan kesehatan pun bisa mengadopsi layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari konsumen. Hal ini dapat menjadikan kualitas sistem dan pelayanan lebih baik lagi serta dapat mempertahankan konsumen.

Referensi

Handayani, R. T., Kuntari, S., Darmayanti, A. T., Widiyanto, A., & Atmojo, J. T. (2020). Faktor Penyebab Stres Pada Tenaga Kesehatan Dan Masyarakat Saat Pandemi Covid-19. Jurnal Keperawatan Jiwa, 8(3), 353--360.

Hasibuan, S. Y., Tutik, R., & Hariyati, S. (2019). Penggunaan Telehealth Pada Klien Dengan Posttraumatic Stress Disorder (Ptsd). Jurnal Keperawatan, 7(2), 58--67. https://ojs.uph.edu/index.php/NCJK/article/view/2314

Putri, C. A., Yahya, E. S., & Kania, R. (2021). Sikap dan Niat Perilaku Generasi Milenial dalam Adopsi Platform Telemedicine untuk Layanan Konsultasi Kesehatan Mental. Prosiding Industrial Research ..., 4--5. https://jurnal.polban.ac.id/ojs-3.1.2/proceeding/article/view/2883/2234

Sari, O. K., Ramdhani, N., & Subandi, S. (2020). Kesehatan Mental di Era Digital: Peluang Pengembangan Layanan Profesional Psikolog. Media Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, 30(4), 337--348. https://doi.org/10.22435/mpk.v30i4.3311

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun