Mohon tunggu...
VINKA REVIANSA
VINKA REVIANSA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Mekatronika dan Kecerdasan Buatan

instagram : vinkar_

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Upaya Menyelesaikan Kemacetan Menggunakan Big Data

15 Oktober 2021   15:15 Diperbarui: 15 Oktober 2021   15:37 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pernah kah kita merasa kesal karena terjebak kemacetan? ternyata kita bisa mengatasi kemacetan dengan big data.

Salah satu upaya menyelesaikan kemacetan yang sering terjadi di Indonesia saat ini adalah penggunaan big data yang diolah sedemikian rupa sehingga dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh para pengguna kendaraaan bermotor.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) total jumlah kendaraan bermotor di Indonesia hingga tahun 2019 berjumlah 1.33.617.012 yang terdiri dari 15.592.419 mobil penumpang, 231.569 mobil bis, 5.021.888 mobil barang, dan 112.771.136 sepeda motor. Jumlah Kendaraan saat ini semakin meningkat sekitar 7 juta lebih banyak dari tahun sebelumnya, hal itu menyebabkan banyak terjadinya kemacetan di beberapa tempat tertentu (Limantara et al., 2017).

Beberapa solusi telah dilakukan pemerintah untuk mengurangi kemacetan. Salah satunya adalah penggunaan ganjil-genap di jakarta. Selain itu, permasalahan lainnya adalah kurangnya lahan parkir, dikarenakan jumlah kendaraan yang semakin banyak.

Big Data merupakah salah satu solusi untuk menanggulangi permasalahan kemacetan yang sering terjadi di Indonesia. Big Data dibuat dengan mengumpulkan semua data pengguna kendaraan bermotor, lalu menganalisannya dan hasil dari pengelolaan itu berupa layanan perencanaan di suatu jalan dan memberikan informasi terbaharunya.

Untuk lebih jelasnya, menurut (prasetyo, 2020) data-data tersebut digunakan untuk :

  1. pemetaan jalan, dengan cara data yang terkumpul dibuat anonim, lalu hasilnya akan menunjukan pemetaan kapan dan dimana orang berpergian sehingga terlihat jalan tersebut macet atau tidak. Dengan upaya ini diharapkan para pengguna bisa memilih jalan alternatif dan dapat mengurangi kemacetan.
  2. Dengan big data kita bisa mengetahui adanya penutupan jalan yang tak terduga
  3. Dan big data juga dapat mengidentifikasi pelanggaran yang terjadi pada jalan secara rutin atau secara live.

Upaya penggunaan big data ini diharapkan bisa menjadi salah satu penyelesaian masalah kemacetan yang terjadi di Indonesia karena para pengguna kendaraan bisa mengakses rutinitas yang terjadi di jalan secara langsung sebelum melalui jalan tersebut sehingga kemacetan di jalan, terutama di kota besar dapat di atasi.

sekian pemaparan dari saya semoga big data ini segera terealisasikan di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun