Mohon tunggu...
Vinka DiazRivea
Vinka DiazRivea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka coklat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penerapan Paradigma Integrasi Antara Islam Dan Ilmu Sosial Humaniora Dengan Embriologi

18 Desember 2024   22:25 Diperbarui: 18 Desember 2024   22:25 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Embriologi

* *Bayani* : Al-Mu'minun ayat 12-14. "Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik."
*Tafsir Klasik :* Saripati Tanah: Manusia diciptakan dari tanah sebagai bahan dasar. Tanah di sini dimaknai sebagai sesuatu yang hina dan rendah, namun Allah SWT mampu mengubahnya menjadi makhluk yang mulia.
Tahap-Tahap Penciptaan: Ayat ini menjelaskan secara detail tahapan penciptaan manusia, mulai dari nutfah (sperma), alaqah (segumpal darah), mudghah (segumpal daging), hingga menjadi tulang belulang yang dibungkus daging.
Hikmah Penciptaan: Para ulama klasik juga membahas hikmah di balik setiap tahapan penciptaan manusia. Misalnya, tahap alaqah yang menyerupai lintah digambarkan untuk menunjukkan kelemahan manusia pada awalnya.
*Tafsir Modern :* Keseimbangan antara Iman dan Ilmu: Para mufassir modern berusaha untuk menyeimbangkan antara pemahaman ayat secara tekstual dengan temuan-temuan ilmu pengetahuan modern, seperti embriologi.
Mu'jizat Ilmiah: Ayat ini dianggap sebagai mu'jizat ilmiah karena telah menjelaskan proses penciptaan manusia jauh sebelum ilmu pengetahuan modern berkembang.
Implikasi bagi Kehidupan: Tafsir modern juga menekankan pada implikasi ayat ini bagi kehidupan manusia. Misalnya, ayat ini dapat menjadi pengingat akan asal-usul manusia dan mendorong manusia untuk menghargai kehidupan.

* *Burhani* : Program Kehamilan: Program kehamilan yang berbasis agama seringkali menggabungkan pengetahuan medis tentang embriologi dengan nilai-nilai Islam tentang kehamilan yang suci. Hal ini mencakup anjuran untuk menjaga kesehatan ibu hamil, menghindari zat-zat berbahaya, dan memantau perkembangan janin. Program Konseling Pra Nikah: Program ini dapat menggabungkan pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi reproduksi dengan nilai-nilai Islam tentang pernikahan dan keluarga, sehingga pasangan yang akan menikah memiliki pemahaman yang lebih komprehensif tentang tanggung jawab mereka.

* *Irfani* : Paradigma Islam memberikan landasan moral yang kuat dalam pengambilan keputusan terkait isu-isu bioetis seperti aborsi, fertilisasi in vitro, dan penelitian embrio. Integrasi ini memungkinkan pengembangan etika biomedis yang tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga mempertimbangkan nilai-nilai kemanusiaan, keagamaan, dan sosial. Pemahaman tentang embriologi dari perspektif Islam mendorong pendekatan holistik dalam pelayanan kesehatan reproduksi, yang tidak hanya memperhatikan aspek fisik, tetapi juga psikologis dan spiritual.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun