Mohon tunggu...
Widi Noor Cahya
Widi Noor Cahya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Burning Lovely Untouchable Emotional | BLUE

Selanjutnya

Tutup

Catatan

LDR Itu Semacam Hubungan Jarak Jauh..

30 Agustus 2011   14:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:21 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Okay, ini 2011 dan kayanya belum asik kalo belum ngebahas topik LDR (Long Distance Relationship)… Gw pengen share tapi berhubung 140 karakter tidak cukup untuk menjelaskan posisi gw, gw tulis di blog aja deh Posisi gw jelas: gak setuju sama LDR. Kekecualian untuk yang sudah menikah, itupun menurut gw gak boleh terlalu lama. Dan mungkin sekarang gw sekali lagi harus mengesampingkan pendapat dan teori gw tentang LDR ini karena kehadiran seseorang. Apakah dia bener-bener bisa meruntuhkan semua teori gw atau ga, we'll see. Sejauh ini all izz well lahh yaa.. skip! Banyak orang bilang jaman sekarang LDR udah gak masalah, karena teknologi. Ada broadband internet, ada Skype, Twitter, dll, dll. Tapi menurut gw, teknologi internet kayak apapun, tidak bisa menggantikan “kehadiran fisik”. Dan pendapat gw ini tidak hanya didasarkan pengalaman pribadi (pernah gagal LDR), tapi juga berdasarkan begitu banyak artikel biologi yang pernah gua baca. Berbagai penelitian ilmiah telah membuka, walaupun baru sebagian, betapa kompleksnya hubungan antara pria-wanita. Dan kompleksitas itu juga mencakup aspek biologis. Dari hormon yang mempengaruhi bau yang tertangkap oleh pasangan, kekuatan sentuhan dan pelukan dalam menghasilkan zat penenang alami, sampai komunikasi non-verbal yang kompleks yang hanya bisa ditangkap bawah sadar. Dan semua ini memerlukan kedekatan fisik langsung, yang gak bisa digantikan koneksi 1 Gigabyte/second sekalipun. Dalam islam pun pasangan yang sudah menikah dianjurkan untuk selalu bersama, jangan terpisah lama. Tidak ada jaminan dalam kedua pasangan yang terikat dalam pernikahan akan langgeng bin lenggang. Dianjurkan bagi istri untuk ikut kemanapun suami pergi. Kemanapun! Noted! Tentunya gw gak bermaksud menjadi ‘fatalis’, yang beranggapan bahwa LDR “pasti” gagal. Gw percaya ada kekecualian, dan ada orang-orang yang bisa melakukannya dengan sukses. Ini hanya prinsip umum saja buat gw, berdasarkan pengalaman pribadi dan pengalaman orang-orang di sekitar gw. Gw sering ngeliat pasangan LDR yg akhirnya tumbang karena salah-satunya akhirnya jadi deket dengan orang lain yang memang secara fisik lebih dekat. Soalnya gw percaya spesies kita selama ratusan tibu tahun berhubungan dengan kedekatan fisik, dan pasti ada pengaruhnya ke evolusi cara kerja otak dan aspek biologis lain. Evolusi jutaan tahun ini tidak bisa dengan gampang digantikan teknologi internet dan komunikasi yang baru berkembang 20 tahun terakhir ini. Sekali lagi, ini lebih prinsip untuk pasangan yang belum menikah. Yang sudah menikah mungkin bisa ‘ditoleransi’ sedikit, tetapi tetep aja menurut gw gak boleh kelamaan sih…. Yah, gitu aja siiih pendapat gw…. Mau berbeda silahkaaan backlink: http://bit.ly/r4aTnB

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun