Mohon tunggu...
Vinilika Yulia
Vinilika Yulia Mohon Tunggu... -

do the best, dont feel the best, evant the best, can be improved and be your best

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Membangun Masa Depan Bangsa

7 Maret 2014   01:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:10 1072
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

“Tujuan Pendidikan anak usia dini adalah menyiapkan manusia indonesia seutuhnya dan manusia indonesia seluruhnya” Dr.Anwar M.Pd, kondisi SDM Indonesia berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh PERC (Political and Economic Risk Consultance) pada bulan maret 2002,menunjukkan kualitas pendidikan Indonesia berada di tingkat ke 12 terbawah dikawasan ASEAN yaitu setingkat dibawah vietnam. Rendahnya kualitas hasil pendidikan ini berdampak pada rendahnya kualitas sumberdaya manusia indonesia.

Masih rendahnya layanan pendidikan dan perawatan anak usia dini saat ini menjadi salah satu penyebab rendahnya kualitas manusia indonesia, seperti disebabkan masih terbatasnya jumlah lembaga yang memberikan layanan pendidikan dini jika di banding dengan jumlah anak usia 0 – 6 tahun yang seharusnya memperoleh layanan tersebut dan belum sinergi serta integrasi pelayanannya antara aspek pendidikan, kesehatan, dan gizi belum terpenuhi melalui Bina Keluarga Balita dan Posyandu dengan maksimal, sehingga itu dapat mempengaruhi kesiapan anak dalam menempuh pendidikan formal (sekolah) dan membuat anak malas belajar sehingga terjadi putus sekolah.

Untuk membangun masa depan bangsa supaya lebih maju melalui optimalisasi pengembangan pendidikan anak usia dini dibutuhkan berberapa aspek pendukung, seperti:

a.Peran orang tua

b.Lingkungan

c.Pendidikan formal

d.Pemerintah

Sinergi berbagai unsur yang berkepentingan dalam membina anak merupakan kunci keberhasilan upaya pembinaan anak. Apalagi dengan pemberlakuan otonomi daerah , pemerintah di haruskan memperluas jaringan kemitraan, karena jaringan kemitraan merupakan kunci efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan program pendidikan, dimana selama ini masih terjadi tumpng tindih program termasuk pembinaannya. Kedua komponen ini merupakan komponen terpenting untuk menjamin keberlangsungan suatu program yang pada gilirannya pelembagaan di masyarakat.

Ada empat pertimbangan pokok pentingnya pendidikan anak usia dini, yaitu:

(1) menyiapkan tenaga manusia yang berkualitas

(2) mendorong percepatan perputaran ekonomi dan rendahnya biaya sosial

(3) meningkatkan pemerataan dalam kehidupan masyarakat

(4) menolong para orang tua dan anak-anak

Guru atau orang tua perlu memberikan bekal yang penting bagi anak yaitu menciptakan kematangan emosi-sosialnya, karena dengannya seseorang akan dapat berhasil dalam menghadapi segala macam tantangan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademik. Kematangan emosi sosial anak juga berkorelasi positif terhadap kesehatan fisik anak, yaitu anak mampu mengendalikan stress yang dialaminya, karena jika stress tidak dikendalikan akan menyebabkan timbulnya berbagai penyakit.

Memenuhi dan melindungi anak berarti menyelamatkan masa depan bangsa. Untuk itu anak-anak mulai golden age hingga menjadi anak-anak bisa berkontribusi yang cukup signifikaan terhadap kemampuannya sehingga Indonesia pada tahun 2015 menjadi mandiri, sejahtera, dan terpadu.

Permasalahan yang di hadapi negara kita saat ini adalah rusaknya moral anak yang sudah sangat mengkhawatirkan, oleh karena itu melalui pendidikan anak usia dini sebagai media penanaman dasar pendidikan nilai dan moral, diharapkan dapat merubah nasib bangsa kita dengan mengoptimalkan pendidikan anak sejak usia dini, karena otak anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun