Pematang Bandar (26/7), Dunia pertanian tidak luput menjadi sorotan selama pandemi Covid-19 ini. Pasalnya sektor pertanian masih mampu tumbuh cemerlang selama pandemi yang telah berlangsung hingga setahun ini. Ketahanan pangan terus diupayakan pemerintah untuk negeri. Namun, siapa sangka masyarakat yang bukan berprofesi petani pun dapat turut serta.
Banyaknya kegiatan yang dilakukan secara work from home (WFH) menjadikan beberapa kalangan memulai aktivitas baru di rumah. Lahan pekarangan maupun teras rumah masyarakat dapat menjadi salah satu alternatif yang dimanfaatkan. Lahan pekarangan dapat disulap menjadi pertanian dengan sistem urban farming.
Urban farming merupakan salah satu sistem pertanian yang dilakukan di lahan sempit seperti wilayah perkotaan. Vini Anzani (20) mahasiswa S1 Agribisnis Universitas Diponegoro Semarang yang sedang melakukukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Nagori Purwodadi Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun melakukan edukasi kepada warga sekitar mengenai urban farming. Pelaksanaan ini didasarkan pada belum termanfaatkan dengan baik lahan pekarangan warga sehingga perlu adanya edukasi untuk membangkitkan minat masyarakat.
Saat pandemi ini juga disarankan untuk selalu mengkonsumsi makanan yang sehat, urban farming dapat menjadi solusi pemenuhan kebutuhan sayuran bagi masyarakat. Â Edukasi juga dilakukan mengenai budidaya tanaman hortikultura dengan baik dan proses penanaman tanaman. Keuntungan yang diperoleh dengan urban farming juga bermacam-macam seperti :
- Menghasilkan pangan yang berkualitas dan bergizi
- Lebih hemat, karena media tanam menggunakan barang-barang yang sudah bekas/tidak terpakai
- Ramah lingkungan
- Mengurangi ketergantungan terhadap pasar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H