Mohon tunggu...
Humaniora

Belajar Mengendarai Motor

16 Oktober 2016   02:16 Diperbarui: 16 Oktober 2016   03:05 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Motor merupakan alat transportasi yang sudah biasa kita jumpai di kalangan masyarakat di Indonesia. alat transportasi ini digunakan untuk memenuhi aktifitas masyarakat seperti berkendara untuk berangkat ke kantor, kampus, pergi ke pasar, dan sebagainya. Dalam mengendarai motor tentu saja bagi saya susah-susah gampang asalkan ada kemauan dalam belajar Kita pasti bisa . Dalam artikel ini saya akan menceritakan pengalaman bagaimana tahap proses saya dalam belajar mengendarai motor.

Pada saat saya masih menduduki kelas 2 SMP saya ingin mencoba bagaimana rasanya mengendarai motor, saya pun meminta tolong ke teman saya untuk mengajarkan saya mengendarai motor pada waktu itu juga saya belum mempunyai motor maklum sebenarnya saya tidak diperbolehkan orang tua saya untuk mengendarai motor. Ya mau bagaimana lagi namanya juga ingin bisa mengendarai motor masa sampai besar tidak bisa mengendarai motor, dan saya pun belajar dengan menggunakan motor teman saya dengan syarat saya harus membonceng teman saya agar teman saya dapat memantau saya. setelah itu saya pun memulai pengalaman pertama saya dalam mengendarai motor awal-awalnya memang sangat susah karena saya tidak bisa mengendalikan gas yang menyebabkan motor yang saya kendarai melaju dengan cepat dan pada akhirnya berakhir dengan tabrakan dengan mobil kijang yang sedang diparkir di pinggir jalan, dan dalam jangka waktu yang lama saya pun tidak melanjutkan pebelajaran dalam mengendarai motor.

bertahun-tahun kemudian tepatnya pada saat kelas 1 SMA saya mulai belajar lagi karena jarak antara rumah dan sekolah sudah mulai jauh dalam pembelajaran kali ini motor yang saya gunakan adalah motor paman saya, motor paman saya bukanlah motor bebek maupun motor matic melainkan motor moge dan dalam pengalaman ke dua saya mengendarai motor moge mungkin sangat sulit soalnya pada saat baru naik ke motor mogenya saja saya langsung jatuh beserta motornya, ya pengalaman kali ini cukup malu kalau dipikir-pikir karena belum apa-apa aja saya sudah jatuh. Langkah selanjutnya saya belajar lagi mengendarai motor moge dengan mengelilingi komplek perumahan akan tetapi sialnya pada saat putaran terakhir saya pun jatuh dan mengalami luka baret yang cukup parah dan pada akhirnya orang tua saya memutuskan untuk membelikan motor baru buat saya.

Setelah berbulan-bulan menunggu akhirnya motor yang dibeli oleh orang tua saya sudah datang dan kali ini motor yang saya gunakan adalah motor matic. Motor matic lebih gampang digunakan daripada motor bebek maupun motor moge karena motor matic yang digunakan hanya menarik gas untuk menjalankan motor dan tidak perlu mengganti gear motor. Saya pun meminta bantuan teman saya lagi untuk menuntun saya dalam mengendarai motor dan saya langsung mempraktekannya di jalan raya dan hasilnya pun sukses dan lancar-lancar saja tanpa mengalami kecelakaan, pada keesokan harinya saya menekatkan diri untuk mengendarai motor sendiri tanpa bantuan teman saya dan hasilnya sukses, setelah itu saya pun memulai mengendarai motor ke sekolah dan semuanya lancar-lancar saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun