Mohon tunggu...
Vindy Putri
Vindy Putri Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Program Studi Sistem Informasi '10 Universitas Jember.\r\n\r\nPenulis 'Barbore Si Cabe Rawit' 2011\r\n6 Antologi 2011\r\n\r\nDiantaranya:\r\n"Hewan Peliharaan"\r\n"Andai Aku Miskin"\r\n"Lagu Opick Inspirasiku"\r\n"Selaksa Makna Ramadhan"\r\n"Surat Terakhir Untuk Mars #6"\r\n"Curcol Konyol"\r\n"Poligami"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[FSC] Merindukanmu, Myblueprince!

13 Agustus 2011   12:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:50 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

13 Agustus 2011

05.46

Jember, Semeru Street.

Dear, Myblueprince….

Hari ini aku mengenangmu. Tersenyum sendiri memandang wajah manis di lembar fotomu. Foto berdua saat kita merayakan hari ulang tahunmu. Ah…, aku jadi teringat saat ulang tahunmu beberapa bulan silam. Bulan Mei 2011. Sangat jelas diingatanku.

Lima menit kakiku bertahan di sela-sela kaki kursi. Menggoyang perlahan sebagai tanda aku sedang menanti. Aku menantimu, Myblueprince! Menanti kedatanganmu yang serasa seabad dilanda kesepian.

Saat itu aku pun membuat surat. Seperti biasanya aku selalu membuat surat cinta untukmu. Namun bukan hanya sepucuk surat yang menemaniku dalam penantian saat itu, Myblueprince. Ada hal lain yang tergeletak manis di sampingku. Berharap nantinya kau akan menerima keberadaanya.

Myblueprince, mengapa kau sungguh lama? Sepuluh menit kau tak kunjung tiba. Jangan kau lewatkan hari ini dengan sia-sia. Aku masih menunggumu kala itu, Myblueprince!

Derum sepeda motor menggema di setiap sudut telingaku. Responnya sungguh cepat bahkan lebih cepat dari bandwidth jaringan yang kau pakai untuk membuka jejaring sosial populer. Itu bunyi sepedamu dan artinya kau telah tiba!

Aku sangat ingat kau menggunakan kemeja yang menurutku bisa berbah warna. Ya, karena jika terkena sinar matahari akan berbeda warna yang dipancarkan jika kulihat dari paparan sinar lampu.

“Selamat ulang tahun, Sayang…!” ucapku menyambut kedatanganmu. Ingatkah kau dengan semua itu? Tanpa basa-basi kuserahkan hadiah spesial dariku. Karena benda itu sudah tak sabar ingin mengejutkanmu, aku pikir sih, hehe…!

Senyumanmu masih sangat kuingat. Tulus dan bahagia. Mata indah di balik kacamata berbingkai coklat itu memancar haru. Sebuah kecambah ajaib yang kubeli secara online bertuliskan “I Love You” dan “Happy Birthday!” menyembul dari dalam tanah di pot mungil. Sebagai pelengkap kepuasan batinmu, kusemat pita biru melingkar di pot kecil itu.

Sejurus kemudian kuserahkan sepucuk surat yang sangat indah jika kau lihat dari amplopnya saja. Benar, kan? Aku yakin kau suka. Karena amplop itu berhiaskan gambar melodi yang seakan melantun syahdu di sisi ujung amplop yang berwarna biru. Aku sangat tahu kau menyukai musik.

Sejenak kau memahami suratku hingga kau mengucapkan, “Ya, aku maumenjadi yang terakhir untukmu, Mypurpleangle,” sesuai dengan pertanyaan di akhir suratku, bahwa aku ingin kau menjadi yang terakhir. Semoga itu adalah hadiah teristimewa untukmu.

Aku masih memandang lengkung senyummu di foto ini, Myblueprince. Aku merindumu. Jika kau usai membaca suratku ini, segeralah membalas, Sayang. Aku selalu menunggu balasan suratmu yang kuharap cepat mengepak sayap sampai di depan jendela kamarku.

Aku harap di sana kau selalu sehat dan baik-baik saja. Aku akan menunggumu di sini. Jarak bukanlah hal yang buruk, bukan? Kita bisa menyatu dan kita akan bersatu.

With Love,

Yourpurpleangle

Penulis: Vindy Putri Nomor Peserta: 132

Untuk membaca hasil karya para peserta Fiksi Surat Cinta yang lain maka dipersilahkan berkunjung ke akun Cinta Fiksi .dengan judul postingan : Inilah Malam Perhelatan & Hasil Karya Fiksi Surat Cinta [FSC] di Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun