Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang mempunyai peranan penting baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan ilmu dan teknologi. Namun matematika menjadi mata pelajaran yang paling ditakuti oleh sebagian besar siswa, karena dalam memahami materinya memerlukan adanya kejelian berpikir, ketelitian mengerjakan dan cukup banyak melakukan latihan-latihan baik dalam pembelajaran di sekolah maupun dalam belajar di rumah.
Selain berkaitan dengan kehidupan, matematika juga berkaitan dengan budaya kita. Matematika dan budaya merupakan dua hal yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Matematika telah menjadi bagian dari kebudayaan manusia sudah sangat lama. Namun, masih banyak yang belum mengetahui bahwa matematika dan budaya merupakan hal yang saling berkaitan.
Indonesia sebagai negara kepulauan, memiliki keanekaragaman seni dan budaya yang sangat kaya. Salah satu warisan budaya tersebut adalah pencak silat. Siapa sangka pencak silat yang dikenal sebagai ilmu bela diri ternyata ada kaitannya dengan matematika.
Setelah dilakukan penelitian, konsep matematika yang ditemukan dalam pencak silat yaitu bangun datar lingkaran, segitiga, trapesium dan persegi panjang, sudut siku-siku, lancip dan tumpul, simetri lipat dan rotasi. Serta terdapat juga garis sejajar, garis tegak lurus dan garis bersilangan.
Dengan demikian pendidik yaitu para guru dapat memanfaatkan memanfaatkan pencak silat ke dalam pembelajaran matematika matematika berbasis kontekstual. Dengan menggunakan metode yang tepat, matematika dapat menjadi mata pelajaran yang menarik dan disukai siswa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H