Sebagai seorang pelajar sudah hakikatnya untuk mencari ilmu dan mengembangkan potensi diri. Hal inilah yang dilakukan oleh Yovito Dhean Henda Pratama seorang mahasiswa Universitas Negeri Malang yang kini terpilih menjadi Wakil Kangmas atau Duta Pariwisata Kota Batu periode 2024. Bagi Yovito Gelar tersebut tidak hanya memperlihatkan dedikasinya pada promosi wisata, tetapi juga membuka peluang bagi pengembangan keterampilan non-akademik yang bermanfaat bagi karir dan kehidupan sehari-harinya.
Sebagai Duta Pariwisata Kota Batu, Yovito mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan berbagai keterampilan, salah satunya adalah public speaking. Melalui peran ini, ia juga mendapat manfaat lain seperti menambah pengalaman dan relasi dari berbicara di hadapan publik, baik saat memandu wisata maupun saat mempromosikan destinasi-destinasi unggulan Kota Batu.
" Apalagi di Kota Batu kan terkenal emang wisatanya Jadi kita juga berinteraksi dengan orang-orang di luar sana Bagaimana kita memperkenalkan, bagaimana kita berkomunikasi dengan orang lain Untuk mengenalkan atau memberikan informasi terkait wisata-wisatanya di Kota Batu Jadi non-akademiknya itu yaitu relasi, terus kita juga mendapat pengalaman baru bagaimana cara kita memandu wisata juga bisa," kata Yovito.
Menjadi duta pariwisata sendiri sudah menjadi impian Yovito sejak di bangku sekolah. Namun, baru tahun ini ia memenuhi persyaratan usia dan memiliki waktu luang untuk aktif berpartisipasi. Menunda bukan berarti menyerah, seperti menunggu buah yang matang untuk dipanen Yovito memilih untuk mewujudkan mimpinya di 2024 ini.
"Kalau aku sendiri itu sebenarnya ini udah keinginanku dari SMA tapi kemarin itu ada kendala di waktu yang pertama kan road show yang kebetulan ke SMA ku juga. Nah itu ada kendala di persyaratan umur. Umurku masih belum sesuai persyaratan Terus yang kedua, kan kita sama-sama sibuk buat lanjut kuliah Jadi lebih memprioritaskan belajar buat SNB Kalau sekarang SNBT Nah sekarang, tahun ini, kebetulan kemarin juga yang juga memutuskan untuk jadi kupu-kupu (kuliah pulang) terus cari kesibukan lain akhirnya yaudahlah kan ngga ada salahnya buat coba di luar." jelas Yovito.
Sibuk dengan kegiatan perkuliahan tidak cukup menjadi alasan untuk tidak mengembangkan kemampuan dari kesempatan yang datang. Melalui Yovito dapat diketahui bahwasannya untuk mengembangkan kemampuan tidak cukup hanya dengan kegiatan akademik saja, tetapi juga perlu untuk belajar dari kegiatan-kegiatan lainnya. Hal ini dapat diperoleh dari ekstrakulikuler, organisasi, dan juga kegiatan di luar kampus seperti menjadi duta pariwisata.
"Soalnya Kangmas Nimas sendiri dan dinas sudah mengarahkan kita untuk jangan terlalu fokus disini karena kalian juga kan statusnya teman-teman ku ada yang masih SMA bahkan ada yang magang juga nah ini ya pintar-pintar kita memanage waktu sih.
Sebagai duta wisata, Yovito tidak hanya belajar tentang pariwisata dan promosi, tetapi juga keterampilan lainnya seperti berkomunikasi, membangun relasi, dan bekerja sama dengan tim. Ia percaya bahwa pengalaman ini akan menjadi bekal penting bagi masa depannya, baik dalam karier maupun kehidupan sehari-hari.
Melalui perjalanan ini, Yovito berharap dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk tidak ragu dalam memanfaatkan kesempatan di luar akademik. Menurutnya, kombinasi antara akademik dan pengalaman di lapangan selain bermanfaat untuk membentuk karakter dan menambah pengalaman juga dapat membantu untuk meningkatkan potensi-potensi yang ada di suatu wilayah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H