Mohon tunggu...
drg Vinda Irmawati
drg Vinda Irmawati Mohon Tunggu... Dokter - dokter gigi

dokter gigi yang mengabdi di pulau Sumba, love to travel, take some picts, and make a content

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tradisi Sirih Pinang vs Pandangan Medis

7 Februari 2023   19:00 Diperbarui: 7 Februari 2023   18:58 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Jika kita melihat di sisi timur negara kita, tradisi dan adat istiadat masih sangat dipegang teguh oleh masyarakatnya. Satu yang membuat saya tertarik adalah sirih pinang. setiap ada hajatan, pemakaman, atau apapun acara tradisi disini pasti anda akan disuguhkan dengan sirih pinang. "Tabu" bagi kita untuk menolaknya. Kemudian hal ini pun menjadi suatu habbit yang dilakukan sehari hari. Di jalanan anda akan menemukan bercak merah yang awalya mungkin anda pikir itu bekas kecelakaan, tapi ternyata itu bekas ludah dari mereka yang makan sirih pinang.

Lalu apa pandangan saya dari sisi dokter gigi? tentu saja akan bertolak belakang. Saya sudah membersihkan banyak sekali noda/stain sirih pinang di pasien pasien saya. Bukan main, sekali tindakan bisa makan waktu 2 jam. Itupun belum sepenuhnya bersih. Jauh lebih sulit daripada membersihkan karang gigi seperti biasa. Tapi bukankah sirih pinang dipercaya bisa memperkuat gigi? sejauh ini belum ada penelitian yang membuktikannya. Saya tidak bisa mengatakan bahwa "yeah it works", karena pada kenyataannya yang saya temui banyak pengguna sirih pinang yang giginya tetap saja goyang. Namun memang untuk sirih sendiri memiliki kandungan seperti antioksidan, antibakteri dsb.

Dari beberapa sumber yang saya baca, ada dampak buruk bagi pengunyah sirih yaitu "oral submucous fibrosis"- pembentukan jaringan fibrin yang menyebabkan seperti bukaan mulut terbatas. Lesi ini tergolong dalam lesi premaligna/menuju ganas. Prevalensinya memang kecil dan sering kali diabaikan oleh masyarakat jika ada gangguan tersebut sehingga tidak terdeteksi.

Sebagai orang yang juga kagum terhadap masyarakat yang masih memegang teguh budaya, saya tidak menentang mentah mentah tradisi tersebut. Namun tugas saya adalah mengedukasi. Boleh saja untuk menghormati adat dengan tetap menjaga kebersihan gigi. Tetap menyikat gigi pagi dan  malam sebelum tidur, rutin cek ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali, scaling rutin bagi pengunyah sirih pinang tentu akan sangat mengurangi prevalensi penyakit tersebut .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun