Gigi adalah aset penting dalam hidup. Bayangkan, bagaimana nikmatnya suatu makanan akan sulit kita rasakan jika gigi kita sakit atau bahkan sudah dicabut. Sayangnya, banyak sekali yang baru menyadari betapa penting peran gigi ketika sudah dilanda sakit gigi. Yah, only know we love it when we let it go. tak jarang pasien menunda nunda kunjungan ke dokter gigi dengan alasan biaya perawatannya yang mahal.Â
Actually, semakin parah kerusakan gigi, semakin mahal biaya perawatannya loh. karies (lubang gigi) kita kategorikan menjadi 3 secara umum yaitu karies email, karies dentin, dan karies dentin mencapai pulpa. karies email adalah karies yang masih di lapisan terluar gigi, seringkali hal ini tidak menunjukkan gejala kepada pasien. namun sudah terdapat garis kehitaman pada gigi. karies dentin adalah karies yang sudah lebih dalam lagi daripada karies email, gejalanya? yaa sering ngilu, makanan sering nyangkut.Â
Tapi kondisi ini pun tidak membuat pasien segera cek ke dokter gigi. Barulah ketika sudah mencapai pulpa (jaringan syaraf gigi), muncul nyeri yang sangat amat tajam menusuk sampai kepala, atau nyeri berdenyut yang konsisten beberapa jam, sulit tidur dsb. Nah kondisi terparah inilah yang pasien baru akan aware untuk periksa. sayangnya, ketika sudah di titik ini, perawatan gigi sudah jauh lebih kompleks, ilmu dan skills yang lebih tinggi.
Apakah masih ada kemungkinan untuk dipertahankan? MASIH, dengan biaya perawatan yang jauh lebih tinggi daripada karies email tadi. Pasien seringkali justru menolak untuk dipertahankan dengan pertimbangan biaya yang lebih mahal tadi terutama untuk di pedalaman. padahal jika kita flashback ke belakang, ketika karies masih di tahap karies email mungkin saja kita hanya mengeluarkan 100-200 ribu. karena kita tunda lama dan karies tidak berhenti berkembang, akhirnya kita harus mengeluarkan jutaan rupiah.Â
Point pentingnya, jangan tunda mengunjungi dokter gigi kalian ya. Kalaupun tidak ada keluhan, biarkan dokter gigi anda mendeteksi dini karies yang ada sehingga perawatan bisa dilaksanakan segera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H