Masalah sampah plastik di Indonesia kian parah, jumlah sampah plastik setiap tahunnya terus bertambah. Berdasarkan siaran pers dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang diadakan pada Jumat, 21 Februari 2020, jumlah timbunan sampah dalam setahun sekitar 67,8 juta ton, lebih tinggi dari jumlah sampah pertahunnya yang mencapai 64 juta ton. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia masih perlu usaha yang lebih keras lagi untuk mencapai target SDGs tahun 2030. Sebagai wujud usaha tersebut, mahasiswa Universitas Katolik Darma Cendika (UKDC) Surabaya mengedukasi warga Desa Sumberjo Rembang tentang krisis sampah plastik yang terjadi saat ini dan apa saja langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.
Di masa pandemi COVID-19, para mahasiswa dari berbagai universitas dituntut untuk melakukan kegiatan KKN atau Pengabdian Masyarakat di daerah asalnya masing-masing. Hal ini menjadi kesempatan yang baik bagi para mahasiswa untuk membangun daerah asalnya, seperti yang dilakukan Kelompok 21 KKN-PM Universitas Katolik Darma Cendika Surabaya.Â
Kelompok ini mengadakan sosialisasi kepada sebagian warga Desa Sumberjo, Kabupaten Rembang pada hari Minggu, 11 April 2021 untuk mengedukasi warga tentang dampak penggunaan kantong plastik terhadap lingkungan dan manusia serta memberikan solusi dan langkah-langkah untuk mengurangi dampaknya.
Mahasiswa UKDC memaparkan berbagai dampak yang ditimbulkan kantong plastik mulai saat diproduksi, saat digunakan hingga saat dibuang. Tidak hanya bagi lingkungan, sampah plastik juga berbahaya bagi hewan dan juga manusia.Â
Oleh karena itu, Mahasiswa Kelompok 21 KKN-PM Universitas Katolik Darma Cendika Surabaya mengajak para warga untuk mulai mengurangi konsumsi kantong plastik dengan menerapkan kebiasaan baru 'diet kantong plastik'. Salah satu solusi yang diberikan adalah tas spunbond yang lebih ramah lingkungan, dapat digunakan berulang kali serta membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk terurai secara alami dibandingkan dengan kantong plastik.
Selanjutnya, Kelompok 21 KKN-PM UKDC juga memasang poster yang berisi langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan bahan plastik di beberapa lokasi. Poster ini memuat informasi tentang langkah-langkah kecil yang dapat dilakukan untuk mengurangi jumlah sampah plastik di muka bumi, seperti membawa botol minum dan kotak makan dari rumah saat hendak membeli minuman dan makanan, menggantikan sedotan plastik dengan sedotan yang terbuat dari besi atau bambu, serta langkah lain yang bertujuan untuk menekan jumlah konsumsi bahan plastik.
Kegiatan ini menyasar para ibu rumah tangga yang sering menggunakan kantong plastik saat membeli sayuran. Sosialisasi dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan warga terhadap dampak penggunaan kantong plastik secara terus-menerus serta menumbuhkan kesadaran untuk mengurangi penggunaan kantong plastik. Warga-pun menyambut kegiatan tersebut dengan antusias, mereka menyimak dengan baik sosialisasi yang diadakan dan berniat untuk mulai menggunakan tas belanja yang reusable dan lebih ramah lingkungan.
Dengan diadakannya kegiatan ini, diharapkan warga yang telah mengikuti sosialisasi memperoleh pengetahuan baru dan bertekad untuk menumbuhkan kebiasaan mengurangi konsumsi kantong plastik dan beralih menggunakan tas yang dapat digunakan kembali.
"Saya jadi lebih paham bahayanya pakai kantong plastik gini, ternyata dari proses pembuatan sampai pembuangannya plastik sangat berbahaya buat kita semua." Ujar salah satu pengunjung kios sayur di daerah tersebut. "Kalau gini kan ibu-ibu yang sering belanja di sini bisa bawa tas belanja sendiri dari rumah, biar nggak banyak sampah plastik lagi." Tutur Bu Kemi, pemilik kios sayuran setelah mengikuti sosialisasi dan mendapat tas spunbond untuk menggantikan kantong plastik. Bahkan ada beberapa warga yang berinisiatif untuk membantu membagikan tas dan mensosialisasikan kembali kepada tetangga-tetangganya.
Penulis: Kelompok 21 KKN-PM UKDC