Setelah menang dengan relatif mudah di babak 16 besar, dua negara raksasa sepak bola, Belanda dan Argentina akan bertarung di perempat final Piala Dunia. Sebelumnya, kedua negara ini telah bertemu sebanyak lima kali. Hal ini menjadikan Argentina sebagai lawan yang paling sering dihadapi oleh tim Oranye di ajang Piala Dunia.
Menjelang laga panas tersebut, Belanda memiliki misi balas dendam kepada Argentina, setelah mengalami kekecewaan pada pertemuan terakhir mereka ketika kalah lewat adu penalti di semi final Piala Dunia 2014 lalu. Kala itu, tim Oranye juga ditukangi oleh pelatih mereka sekarang, Louis Van Gaal.
Selain balas dendam, Van Gaal dan anak asuhnya memiliki misi yang lebih penting untuk memenangkan pertandingan ini, yaitu menghentikan Lionel Messi. Hal ini sangat krusial mengingat Messi telah menjadi pemain kunci Argentina di sepanjang turnamen ini. Messi yang telah mencetak 3 gol dan 1 asis sekaligus menjadikannya sebagai pencetak gol terbanyak Argentina selama Piala Dunia ini menjadi bukti bahwa tim ini bergantung padanya.
Salah satu cara untuk membungkam Messi adalah dengan menerapkan strategi man-marking. Ini bukan hal yang baru bagi Belanda, sebab Van Gaal telah menggunakan taktik ini pada laga sebelumnya melawan Amerika Serikat. Oleh karena itu, Belanda diprediksi akan bermain pragmatis pada pertandingan ini.
Hal pertama yang perlu mereka lakukan adalah menutup aliran bola Argentina kepada Messi di tengah. Dengan ini, Argentina akan kehilangan kreator utama mereka, yang kemudian akan membuat serangan mereka mati. Legenda timnas Belanda, Marco van Basten, sebelumnya juga mengungkapkan hal yang serupa.
Van Basten: "Messi totally doesn't defend with the team, you pretty much play 11 vs 10. You just need to be aware that he's not the one who receives the ball once we lose the ball." pic.twitter.com/qJSPxZ4CvC--- (@TheEuropeanLad) December 7, 2022
Selama Piala Dunia, Messi lebih sering bertugas sebagai pemberi umpan ketimbang menjadi pencetak gol. Siapa pun yang menonton Argentina dari awal turnamen pasti setuju dengan hal ini.
Di atas lapangan, Messi seringkali berada di posisi half space kiri. Posisi ini yang kemudian memberinya 2 opsi operan, yaitu untuk memberi umpan kepada bek kiri Argentina (Tagliafico atau Acuna) atau memberi umpan terobosan kepada Julian Alvarez di depan. Sehingga pemain bertahan Belanda yang berada di area ini seperti Jurrien Timber dan Marten de Roon akan bertanggung jawab untuk 'mengkandangkan' sang GOAT.
Walaupun begitu, menutup aliran bola Messi bukan tugas yang mudah, sebab pemain yang dijuluki La Pulga ini memiliki IQ sepak bola yang luar biasa. Messi sangat pintar dalam mencari celah untuk menerima bola, bahkan di ruang sempit sekalipun.Â