Sedangkan Maguire yang berstatus kapten klub, di musim ini tidak diberi kepercayaan untuk tampil reguler oleh Erik ten Hag. Pelatih asal Belanda itu lebih mempercayai duet Lisandro Martinez dan Raphaël Varane untuk menjaga lini pertahanan Setan Merah.
Jadi, apa alasan Southgate memilih mereka?
Yang jelas performa bukan alasan yang valid. Namun mungkin saja ia juga melihat beberapa faktor lain seperti pengalaman, usia, dan kemampuan pemain bermain di berbagai posisi.
Jika demikian, maka nama-nama seperti Tomori, Ward-Prowse, hingga Harvey Elliott sekalipun lebih layak masuk ke dalam daftar dibanding pemain yang dipanggil Southgate berdasarkan ‘performa’.
Yang Terlupakan
Fikayo Tomori had a special first year back in Italy 🇮🇹🏆 pic.twitter.com/Zdb9YnzNdv— GOAL (@goal) May 23, 2022
Sosok Fikayo Tomori seharusnya mendapat perhatian lebih, sebab di musim ini ia rutin bermain sebanyak 19 kali di seluruh kompetisi dan berhasil mencatatkan 1 gol dan 5 clean sheet. Ditambah lagi gelar Scudetto yang diraih Milan pada musim lalu juga tak lepas dari peran besarnya.
Sedangkan James Ward-Prowse layak dipanggil sebagai pelapis Declan Rice di tengah. Walaupun Southampton sedang terpuruk di musim ini, namun Ward-Prowse tetap berkontribusi besar di lapangan.
Sejauh ini, pemain bernomor punggung 8 itu telah rutin bermain 90 menit di seluruh pertandingan di liga Inggris, sekaligus menyumbang 1 gol dan 1 asis untuk The Saints.
Harvey Elliott walaupun masih berusia muda, namun perannya turut membantu performa Liverpool di musim ini yang sedang naik-turun. Total ia telah bermain sebanyak 22 kali (14 kali sebagai starter, 8 kali sebagai pemain pengganti) dengan 3 gol dan 1 asis di seluruh kompetisi.
Selain itu, Elliott juga termasuk gelandang serbaguna. Jürgen Klopp seringkali memasangnya di tengah untuk berduet bersama Thiago; atau di sayap kanan saat posisi Mohammed Salah digeser ke tengah.