Pada kesempatan ini saya Vincent WS dari kelas XIF/27 kan menguraikan sejauh mana saya setuju terhadap pernyataan “Sel prokariotik lebih mudah mempertahankan eksitensinya dari kepunahan dibandingkan sel eukariotik” dan mengambil kesimpulan bahwa benar Prokariotik lebih mudah mempertahankan eksitensinya dari kepunahan daripada Eukariotik karena suatu alasan yang akan saya bahas di paragraf selanjutnya.
Dalam dunia biologi, Sel merupakan unit struktural dan fungsional paling sederhana dari organisasi kehidupan. Sel dimiliki oleh semua makhluk hidup seperti pada kingdom Plantae, Animalia, Fungi, Protista, dan Monera yang bekerja secara bersamaan dan secara fungsional.Sel dapat dibedakan secara luas menjadi 2, yaitu: Sel hidup dan Sel mati. Ciri- ciri yang menandakan sel itu hidup ialah Kemampuan metabolisme yang dilakukan oleh sitoplasma dan nukleus dan Adanya nukleus sebagai pusat segala aktivitas sel. Sedangkan, Sel mati merupakan sel yang berupa ruangan kosong tanpa organel sedikit pun.
Berbagai penelitian para ahli biologi, antara lain seperti berikut :
Robert Hooke (1635-1703)
Ia mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat rongga-rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel.
Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882)
Mereka mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan. Schleiden mengadakan penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel yang menyusun tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel. Schwann melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel.
Robert Brown
Pada tahun 1831, Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan melihat benda kecil yang terapung-apung dalam sel yang kemudian diberi nama inti sel atau nukleus. Berdasarkan analisanya diketahui bahwa inti sel selalu terdapat dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk mengatur segala proses yang terjadi di dalam sel.
Felix Durjadin dan Johannes Purkinye
Pada tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johannes Purkinye melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu diberinya nama protoplasma.