Mungkin judul dari artikel ini terkesan seperti pro-korupsi tapi sebenarnya penulis pun tidak mendukung korupsi seperti para pembaca. Sayangnya, korupsi memang benar-benar hampir tidak mungkin hilang. Mengutip pernyataan Daniel Li, Wakil Ketua Dewan Penasehat International Anti-Corruption Academy, "Anda tidak bisa mengatakan, 'Kami memiliki masyarakat yang 100 persen bebas korupsi.' Itu tidak mungkin. Keserakahan adalah bagian dari manusia."
Apa buktinya? Tidak perlu jauh-jauh melihat ke pemerintahan, bahkan masyarakat pun juga memainkan peran besar dalam korupsi. Jujur saja, pasti ada banyak dari kita yang melakukan suap saat kita ditilang. Alasannya jelas, suap memungkinkan kita untuk menghindari masalah-masalah yang memang akibat dari kesalahan kita. Jika pada level masyarakat saja korupsi sudah banyak terjadi seakan-akan itu adalah sesuatu yang normal, bagaimana dengan level pemerintahan?
Lalu apa korupsi benar-benar tidak bisa diberantas? Mungkin bisa tapi kecil kemungkinannya. Namun, ini bukan berarti kita tidak bisa menekan resiko korupsi. Menekan resiko korupsi bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti hukum anti-korupsi yang lebih kuat. Namun, perlu diingat bahwa koruptor kadang-kadang bukan orang bodoh. Sering kali, mereka menemukan loop hole dalam hukum. Resiko korupsi juga bisa diminimalisir melalui pendidikan. Namun pada akhirnya, ini tergantung pada bagaimana tiap individu menerima pendidikan tersebut. Sehebat-hebatnya sistem pendidikan, pasti akan tetap ada individu yang tidak belajar dengan baik. Transparansi dan pengawasan yang lebih ketat juga bisa menjadi metode bagus untuk menekan resiko korupsi tapi memerlukan hukum yang mendukung. Hukum itu sendiri, dapat direvisi dan dilemahkan sehingga lagi-lagi, transparansi dan pengawasan ketat bukanlah solusi yang foolproof.
Solusi diatas memang bukan solusi akhir untuk masalah korupsi yang merugikan banyak orang. Namun, solusi tersebut dapat mengurangi korupsi. Inilah kenapa korupsi sepertinya tidak bisa hilang. Karena kita hanya dapat mengurangi resikonya. Semoga saja suatu saat, kita akan mendapatkan solusi anti-korupsi yang foolproof.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H