Mohon tunggu...
Vincent Tanadi
Vincent Tanadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IPB University

Pariwisata

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Penanaman 100 Pohon Mahoni, Upaya Konservasi dan Lawan Erosi di Sekitar Air Terjun Manggisan Kandangan Senduro Lumajang

28 Juli 2022   20:09 Diperbarui: 29 Juli 2022   05:04 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses penanaman bibit mahoni, dokpri

Pembukaan kembali jalur menuju Air Terjun Manggisan oleh Mahasiswa KKN-t IPB University pada Selasa, 25 Juli 2022 dilakukan dengan mengkolaborasikan penanaman bibit mahoni agar tercipta keseimbangan lingkungan. Jalur menuju Air Terjun Manggisan tersebut terletak pada lahan miring sehingga perlu adanya tumbuhan yang dapat mengikat struktur dan air tanah pada lahan miring tersebut. Hal ini yang menjadi dasar utama mahasiswa KKN-t IPB University Kelompok Desa Kandangan Senduro Lumajang dalam mengajukan permohonan bibit mahoni kepada Persemaian Perhutani BKPH Senduro KPH Probolinggo untuk dapat ditanam pada jalur menuju Air Terjun Manggisan.

Dipelopori oleh Koordinator Desa KKN-t IPB University 2022 Indi Kurnia Rahman, penanaman bibit mahoni dilakukan bersama oleh mahasiswa KKN IPB University Bogor dan mahasiswa KKN Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Sebanyak 100 bibit mahoni ditanam di sepanjang jalur menuju Air Terjun Manggisan.

Hasil wawancara bersama mahasiswa KKN-t IPB 2022 Indi Kurnia Rahman "Penanaman mahoni bertujuan untuk menjaga struktur tanah di lahan pembukaan Air Terjun Manggisan, agar lahan tersebut tidak terjadi erosi dan longsor. Akar mahoni dapat mengikat struktur dan air tanah sehingga mahoni dipilih untuk dilakukan penanaman karena manfaat yang sesuai dengan keadaan lingkungan di sekitar Air Terjun Manggisan."

Dokpri
Dokpri

Mahoni adalah anggota suku Meliaceae yang mencakup 50 general dan 550 spesies tanaman kayu. Mahoni termasuk pohon besar dengan tinggi pohon mencapai 35 -- 40 m dan diameter mencapai 125 cm. Kulit luar berwarna cokelat kehitaman, beralur dangkal seperti sisik, sedangkan kulit batang berwarna abu-abu dan halus ketika masih muda, berubah menjadi cokelat tua, beralur, dan mengelupas setelah tua.

Pohon mahoni bisa mengurangi polusi udara sekitar 47% - 69% sehingga disebut sebagai pohon pelindung sekaligus filter udara dan daerah tangkapan air. Daun-daunnya bertugas menyerap polutan-polutan di sekitarnya. Sebaliknya, dedaunan akan melepaskan oksigen (O2) yang membuat udara di sekitarnya menjadi segar. Ketika hujan turun, tanah dan akar-akar pepohonan itu akan mengikat air yang jatuh, sehingga menjadi cadangan air.

"Kami berharap dengan dibukanya kembali jalur Air Terjun Manggisan dapat meningkatkan wisata di Desa Kandangan dan pohon mahoni yang ditanam dapat menunjang struktur tanah sekitar Air Terjun Manggisan untuk meminimalisir dampak pasca pembukaan jalur." Tambah Indi Kurnia Rahman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun