Mohon tunggu...
Vincent Setiawan
Vincent Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - A person who loves to write and inspire others

I love to live a life that full with logic. I love to write for inspiring you and helps you escape this mystical night ride

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menyadari Realita, Kunci Kebahagiaan Ala Siddharta Gautama

3 Juni 2023   21:08 Diperbarui: 3 Juni 2023   21:18 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup adalah Dukkha, semua yang ada di dunia ini akan mengarah kepada penderitaan, ketidakpuasan, kesakitan, dan hal-hal yang tidak menyenangkan lainnya. Itu adalah kebenaran paling dasar, paling basic dalam ajaran Buddhisme. Salah satu kebenaran dari 4 kebenaran mulia, doktrin pertama dan paling basic dalam Buddhisme. 

Buddhisme, agama yang ditemukan kurang lebih 2560-an tahun yang lalu, mungkin adalah satu-satunya agama besar di dunia ini yang tidak berfokus pada adanya Tuhan. Sebaliknya, manusia dan segala tindak-tanduknyalah yang menjadi inti dan juga fokus daripada ajaran yang dicetuskan oleh Siddharta Gautama ini. Bagaimana caranya manusia dapat lepas dari penderitaan, yang oleh Buddha Gautama disebut sebagai lingkaran Samsara, adalah fokus dan tujuan utama agama ini. 

Ada 4 doktrin dasar yang disebut 4 Kebenaran Mulia, yang dipakai sebagai dasar pengajaran Buddhisme. 

  • Hidup adalah Dukkha
  • Sebab Dukkha adalah Kemelekatan
  • Ada akhir Dukkha yaitu Nibbana
  • Ada Jalan menuju Akhir Dukkha (Nibbana)

Sumber Gambar : https://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_Utama_Berunsur_Delapan#/media/Berkas:Dharma_Wheel.svg
Sumber Gambar : https://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_Utama_Berunsur_Delapan#/media/Berkas:Dharma_Wheel.svg

Dari keempat doktrin dasar ini, semuanya diarahkan kepada proses kita untuk menyadari realita yang ada. Realita bahwa dalam hidup ini, sebahagia apapun kita, semuanya akan mengarahkan kita kepada ketidakpuasan dan kesedihan. Orang kaya masih ingin lebih kaya, orang yang jomblo ingin punya pasangan, orang yang ganteng ingin pasangan yang cantik dll. Dan ketika hal-hal tersebut tidak bertemu dengan realita, maka satu-satunya realita yang ada hanyalah kekecewaan dan ketidakpuasan. 

Bukan hal mudah untuk menyadari realita tersebut. Bagi Buddha, menghilangkan proses kita untuk menyadari penderitaan yang ada dengan berharap surga bukanlah hal yang baik. Adalah lebih baik untuk kita menyelesaikan semua hal yang ada di dunia ini dengan cara yang pasti berguna di dunia. 

Oleh sebab itu, Ovada Pattimokha, inti ajaran para Buddha pun dipilih sebagai jalan untuk mencapai hal tersebut. Inti ajaran para Buddha ini antara lain, 

  • Kurangi yang Jahat
  • Tambahkan yang Baik
  • Sucikan Hati dan Pikiran

Sumber Gambar : https://tanhadi.blogspot.com/2012/01/ovada-patimokkha.html
Sumber Gambar : https://tanhadi.blogspot.com/2012/01/ovada-patimokkha.html

Inti ajaran para Buddha ini lalu dijabarkan lagi dalam Jalan Mulia berunsur delapan yang terdiri dari,

  • Pengertian Benar
  • Pikiran Benar
  • Ucapan Benar
  • Perbuatan Benar
  • Mata Pencaharian Benar
  • Daya Upaya Benar
  • Perhatian Benar
  • dan Konsentrasi Benar

Yang pada akhirnya semua ini mengarahkan kita sekali lagi untuk melihat dan menyelesaikan permasalahan utama kehidupan, yaitu Dukkha dengan cara yang sangat manusia. Kira-kira yang ingin disampaikan adalah seperti ini,

Kalau tidak mau menderita, hiduplah sebaik mungkin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun