Lagu Imagine dari John Lennon bisa dibilang adalah salah satu mahakarya seni yang pernah diciptakan manusia. Lagu yang dirilis di tahun 70-an ini masih sering terdengar gaungnya dan menjadi "anthem perdamaian" serta "anthem atheis" di seluruh dunia.Â
Banyak orang yang bahkan berkonspirasi bahwa kematian Lennon disebabkan oleh merebaknya pesan-pesan perdamaian yang disampaikannya dalam lagu Imagine.Â
Namun, bagi orang-orang yang relijius, frasa "Imagine there's no heaven" dan juga "And no religion too" dalam lagu Imagine bisa dibilang adalah suatu bentuk yang cukup offensif.Â
Banyak orang yang berkata bahwa ide-ide Lennon dalam lagu Imagine adalah ide-ide atheisme yang cukup radikal. Mengenai kebenarannya, biarlah hal itu terkubur bersama Lennon yang telah meninggal puluhan tahun lalu.
Tetapi, ada satu pertanyaan yang kita bisa bahas, apakah dunia bisa jadi lebih baik tanpa konsep agama seperti yang dicita-citakan Lennon?
Awal Mula Agama
Untuk menjawabnya, lebih baik jika kita kembali ke masa yang mungkin saja menjadi awal kemunculan agama. Saat manusia berhasil menciptakan api.Â
Ketika manusia bisa menciptakan api, manusia mulai berkembang menjadi sebuah komunitas yang jauh lebih terstruktur dibandingkan hewan lainnya. Agama muncul kala itu untuk menciptakan ketentraman dan juga keteraturan sosial. Agama muncul sebagai hukum yang sangat tua yang mengatur bagaimana manusia harusnya bertindak terhadap alam dan sekitarnya.Â
Bayangkan kalau hal ini tidak ada. Tidak akan pernah ada cerita yang berhasil memersatukan manusia-manusia di masa itu. Manusia mungkin akan berjalan lewat aturan mereka sendiri. Konsep agama, pada saat ini menciptakan dunia yang jauh lebih baik, setidaknya sebelum agama diciptakan.Â
Peradaban Besar - Kediktatoran Agama
Akan tetapi, sama seperti genetika, keadaan sosial pun selalu mengalami evolusi. Agama pun sebagai produk daripada budaya, mengalami hal yang sama. Agama yang dulunya menjadi alat pengatur ketentraman sosial, lambat laun mulai berubah menjadi senjata politik untuk melegitimasi kediktatoran.Â
Lihatlah para firaun Mesir Kuno, diktator Romawi Kuno, para kaisar China, dan raja-raja di Nusantara! Mereka semua berhasil mengubah desa-desa kecil di bantaran sungai ataupun pesisir menjadi sebuah peradaban besar. Peradaban-peradaban ini berhasil bertahan untuk jangka waktu yang lama, salah satunya karena mereka melakukan doktrin "Raja-Imam".Â