Di samping mengurangi emisi lewat perbuatan kita, kita bisa memulai berkebun dan membuat daerah serapan air di halaman atau bagian rumah kita. Dengan berkebun, kita secara tidak langsung menambah jumlah tanaman yang akan menyerap CO2 yang kita hasilkan. Dan dengan membuat daerah serapan air, kita juga berkontribusi lebih dalam memelihara air tanah, yang pastinya bisa digunakan oleh tanaman di tempat lain.Â
Apa Tantangan Net-Zero Emissions?
Tentu saja, tantangan yang paling utama adalah menyatukan pemikiran antara masyarakat dengan masyarakat lainnya, masyarakat dengan pemerintah, dan pemerintah dengan pihak-pihak terkait yang memiliki andil dalam menyukseskan Net-Zero Emissions.Â
Selain masalah koordinasi, kita juga memiliki banyak masalah seperti adanya kemungkinan biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan transisi dari teknologi yang menghasilkan emisi dalam jumlah banyak ke teknologi yang jauh memproduksi lebih sedikit emisi. Belum lagi, masalah pembalakan liar, kebakaran hutan, dan juga meningkatnya industrialisasi serta krisis energi semakin menambah tantangan kita untuk menyukseskan Net-Zero Emissions.Â
Namun sekali lagi, adanya tantangan bukan berarti tidak mungkin. Yang kita harus lakukan sekarang adalah mengupayakan dan terus berusaha memengaruhi lingkungan sekitar kita untuk mendukung gerakan Net-Zero Emissions. Karena jikalau kita tidak berusaha menggerakan orang banyak untuk ikut serta, Net-Zero Emissions mungkin baru bisa terlaksana dalam jangka waktu yang sangat panjang. Dan ketika waktu itu datang, mungkin kita sudah terlambat untuk menjalankan Net-Zero Emissions.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H