Amerika terlihat mengalami sebuah masalah, yakni masalah penembakan sekolah akibat senjata api. Masalah ini telah melanda Amerika sudah sejak lama. Kejadian yang paling terkenal merupakan penembakan sekolah Columbine, yang menewaskan 13 orang dan melukai 21 pelajar dan perkerja disana.
Masalah ini tentunya masalah yang besar dan mematikan, jika dibiarkan saja, tentunya banyak orang dapat meninggal dan reputasi negaranya pun bisa hancur juga. Jadi, alangkah baiknya kita menghentikannya.
Ada berbagai teori mengapa masalah seperti ini dapat terjadi. Banyak orang mengatakan bahwa senjata api yang legal didapatkan di Amerika penyebabnya, tetapi menurut saya bukan ini masalahnya.
Tentu ini merupakan faktor tetapi ini adalah faktor yang kecil, karena bisa dilihat di negara lain yang mengizinkan warga negaranya memiliki senjata api seperti Jerman dan Swiss, negara tersebut tidak terkenal karena penembakannya. Menurut saya, ini dapat terjadi akibat hal psikologis.
Tidak mungkin seseorang akan melakukan kekerasan tanpa alasan, dan jika kita mengambil hak rakyat memiliki senjata api, kekerasan akan terus terjadi menggunakan alat-alat lain atau senjata ilegal.
Siswa-siswa yang melakukan penembakan massal ini motivasinya dapat beragam, tetapi dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa-siswa ini merupakan siswa yang marah dan menginginkan balas dendam atas sesuatu yang menurut mereka salah, baik alasan ekstremisme, efek depresi atau bullying, dan seterusnya. Ini diperparah juga dengan media massa yang mempopulerkan penembakan-penembakan ini, yang membuat orang yang sudah mempunyai niat ini memiliki inspirasi atau patokan.
Solusi yang saya rasa harus dilakukan adalah Sekolah disana harus benar-benar dapat melayani para murid secara psikologis. Saya rasa guru di Amerika pun harus terlibat dalam kehidupan seorang anak yang dianggap “bermasalah” baik dalam sekolah atau rumah tangga. Masalah pertemanan, sosial dan bullying siswa juga dapat merupakan penyebab, seperti para penembak Columbine yang merasa dijauhi dan terisolasi dari teman-temannya.
Sebagai murid, kita dapat melakukan solusi preventif dengan sederhana, yaitu untuk tidak mengisolasi teman dan solider dengan sesama murid. Juga sebagai orangtua, awasi anaknya dan peka (jelas), kehidupan sosialnya bagaimana, media yang ditonton apa, apa yang dialaminya sekarang, dan jika ada yang terlihat bermasalah, bantulah dia.
Saya juga menganjurkan para guru di Amerika membawa senjata apinya sendiri untuk menjaga keamanan para siswa. Orang Amerika memiliki hak untuk membawa senjata, jadi gunakanlah hak tersebut untuk melindungi siswa-siswi disana dari ancaman penembak sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H