Â
   Madegondo (27/7/2024) Penyakit tidak menular adalah jenis-jenis penyakit yang tidak dapat ditularkan melalui perantara atau medium seperti bakteri, virus, jamur, parasit, dan lain-lain. Pada era modern, terjadi pergeseran jumlah angka kesakitan yang awalnya didominasi oleh penderita penyakit menular menjadi penyakit tidak menular. Umumnya penyakit tidak menular banyak diderita oleh populasi lanjut usia dikarenakan kondisi tubuh mereka yang mulai mengalami penurunan fungsi sehingga tidak lagi berada pada kondisi optimal, bahkan dikategorikan ke kelompok rentan.
   Perhatian utama penyakit tidak menular pada lansia adalah sindrom metabolik seperti darah tinggi, gula darah tinggi, dan lain-lain diikuti oleh komplikasi-komplikasinya. Penanganan utama adalah dari pencegahan melalui penapisan/skrining secara sistematis dan bertahap agar dapat dilaksanakan penanganaan secara cepat sebelum muncul komplikasi. Salah satu agen yang melaksanakan kegiatan skrining ini adalah kader yang ditempatkan dimasing-masing posyandu dengan tugas sebagai penggerak kegiatan-kegiatan di desa-desa dari penyuluhan hingga pemeriksaan ke masyarakat. Oleh karena itu, pentingnya bagi kader-kader posyandu untuk memahami dan menguasai materi dasar terkait dengan informasi umum, pemeriksaan, dan edukasi tentang penyakit tidak menular yang ditunjang melalui pelatihan.
   Pelatihan Dasar Penyakit Tidak Menular Lansia dan Pengecekan GCU dilaksanakan dengan upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para kader Posyandu Madegondo dalam menangani penyakit tidak menular khususnya sindrom metabolik dan tata cara pengecekan POCT (Point of Care Test) GCU (Glucose-Cholesterole-Uric Acid) sebagai metode skrining yang tersedia secara luas. Program pelatihan ini terdiri dari penyuluhan dan praktek. Penyuluhan yang diberikan membahas tentang penyakit tidak menular, sindrom metabolik, faktor-faktor risiko penyakit terkait, komplikasi-komplikasi penyakit terkait, edukasi penyakit terkait, tata cara pemeriksaan GCU, dan tata cara pemeriksaan tekanan darah. Praktek dilaksanakan setelah penyuluhan dimana dilaksanakan peragaan dan pencontohan terlebih dahulu dilanjutkan dengan praktek langsung dari masing-masing kader yang hadir menggunakan alat yang disediakan oleh posyandu.
   Pelatihan ini dilaksanakan pada Sabtu, 27 April 2024 oleh Vincentius Reynard Winata selaku Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro di Pendopo Balai Desa Madegondo dari pagi hari sampai menjelang siang. Acara ini mendapatkan dukungan dari posyandu dan desa Madegondo yang dapat dilihat melalui antusiasme peserta yang hadir melalui pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan dan semangat di waktu penyuluhan dan pelatihan. Acara ini diawali dengan adanya sambutan dari Bd. Sri Konsepsi selaku Bidan Desa Madegondo, diikuti dengan kegiatan pelatihan, dan diakhiri dengan sesi dokumentasi.
   Melalui pelatihan ini, pihak posyandu mengharapkan terjadi peningkatan dari aktivitas kader posyandu di desa Madegondo sehingga terdapat peningkatan tingkat kesehatan secara umum di masyarakat desa Madegondo, peningkatan diagnosis dan penatalaksanaan secara dini, dan pengembangan sarana dan prasarana desa Madegondo di bidang kesehatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H