Mohon tunggu...
Vincentius Aver
Vincentius Aver Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Games dan Futsal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemakaian Bahasa Indonesia dalam Sosial Media

14 Maret 2023   22:15 Diperbarui: 14 Maret 2023   22:21 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemakaian bahasa dalam media sosial di era globalisasi ini, baik di Indonesia ataupun di negara-negara lain yang dipandang kurang pantas bagi perkembangan bahasa nasional pada masing-masing negara karena penerapannya tidak sesuai pada tata bahasa baku dan benar yang telah ditentukan. 

Ketidaksesuaian penggunaan bahasa Indonesia dalam media sosial disebabkan oleh teknologi itu sendiri dan dipengaruhi oleh budaya, bahasa daerah, serta serapan bahasa di media sosial lain dari bahasa asing yang begitu massif mempengaruhi bahasa nasional. 

Masyarakat yang sering menggunakan sosial media, pasti sudah fasih dengan berbagai kosa kata baru atau singkatan kata yang tidak baku entah itu dari bahasa daerah ataupun bahasa asing seperti kata “lu”, “kon”, “awamu” yang kata baku nya adalah “kamu” serta singkatan kata seperti “btw” yang berarti “by the way” dalam bahasa yang baku ialah ngomong-ngomong, “otw” yang berarti “on the way” dalam bahasa yang baku ialah dalam perjalanan. 

Bahasa yang umum digunakan dalam berbagai media sosial sering disebut dengan istilah internet slang. Internet slang secara umum diartikan sebagai jenis bahasa yang umum digunakan oleh orang-orang di internet, Tujuan penggunaan internet slang ini adalah untuk mempercepat komunikasi dan mengekspresikan emosi. Jenis bahasa lain yang digunakan dalam media sosial adalah bahasa formal, bahasa informal atau bahasa percakapan, bahasa gado-gado, bahasa daerah, bahasa asing dan lain-lain.

1. Bahasa Formal 

Media sosial tidak hanya berkaitan dengan percakapan melainkan juga kolaborasi. Salah satu aplikasi media sosial yang pada umumnya menggunakan bahasa formal adalah proyek kolaboratif seperti Wikipedia, situs social bookmarking, forum-forum daring, dan situs-situs ulasan lainnya. Isi pesan pun disampaikan dengan menggunakan bahasa formal yang sesuai dengan aturan tata bahasa agar dapat dimengerti dan dipahami oleh pembaca. Hal ini berkaitan dengan pengetahuan. Contohnya: Komunikasi adalah proses pertukaran informasi antara komunikator dan komunikan atau komunikate.

2. Bahasa Informal 

Bahasa informal tidak hanya digunakan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga dalam media sosial. Bahasa informal dalam bahasa Indonesia merujuk pada bahasa gaul atau bahasa prokem. Bahasa informal ini banyak dipengaruhi oleh budaya setempat atau budaya asal atau bahasa daerah. Secara tata bahasa atau aturan bahasa, bahasa informal ini berakar dari bahasa formal. Contohnya kata “kalau” menjadi “kalo”, “klu”, atau “klo”.

3. Bahasa Daerah 

Bahasa daerah juga banyak digunakan dalam media sosial, misalnya bahasa jawa yang sering dijumpai disetiap Sosial Media. Dikarenakan mayoritas pengguna Sosial Media ialah orang Jawa tetapi ada banyak hal tipe bahasa jawa seperti jawa halus, Krama Inggil, Ngoko dan juga ada yang campuran. 

Nah yang menjadi garis besar bagi pengguna Sosial Media sehari hari rata-rata menggunakan bahasa jawa yang cenderung informal  atau bisa dibilang kurang halus, contohnya sepeti di Surabaya penggunaan katanya lebih cenderung ke bahasa jawa yang kasar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun