Mohon tunggu...
Dimas Sanubari
Dimas Sanubari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Kampus Ungu Semarang

Suka merenung tapi bukan filsuf.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Ketika Kita Terus Menghadapi Kecemasan

3 April 2022   15:33 Diperbarui: 8 April 2022   14:45 1524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tampaknya hidup tidak akan menjadi bermakna apabila kita tidak tidak mempunyai tujuan jelas. 

Pada tahap yang terakhir, kita tidak hanya memfokuskan kontrol secara verbal saja, tetapi juga harus berkomitmen bahwa akan melakukan tindakan atau perilaku sesuai dengan kontrol verbal yang sudah kita anut selama menjalani hidup.

Tanpa disadari bahwa perasaan cemas sudah menjadi bagian dari kehidupan makhluk hidup, baik untuk manusia maupun hewan. Manusia yang takut akan masa lalu atau masa depan, dan hewan pun juga takut apabila dirinya akan menjadi mangsa manusia atau sesama hewan.

Akan tetapi kecemasan ini bukanlah hal yang selalu buruk, 'apabila kadarnya pas'. Terkadang kecemasan yang kita rasakan akan mendorong untuk melakukan sesuatu demi melindungi kepentingan pribadi.

Seperti ketika kita takut terlambat pasti akan segera mengatur waktu agar dapat datang lebih awal, atau kita khawatir tidak dapat menyelesaikan tugas-tugas sesuai tenggat waktu akhirnya kita terdorong untuk segera merencanakan dan menggarap tugas tersebut. 

Maka apabila kita dalami sesungguhnya rasa cemas adalah perihal yang lumrah dalam menjalani hidup, sebab perasaan cemas juga dapat menumbuhkan sikap waspada dan perhitungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun