Ada banyak sampah yang berserakan di mana-mana. Semua ini ulah siapa? Siapakah yang harus bertanggung jawab? Apa yang bisa dilakukan untuk menangani masalah sampah yang kian hari kian meresahkan?
Sampah yang tidak terurus menjadi masalah yang serius. Di sisi lain sampah terus meningkat sedangkan yang menjadi pertanyaannya adalah soal penanganannya.Â
Dikutip dari Indonesia.go.id, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengakui bahwa total produksi sampah nasional telah mencapai 67,8 juta ton pada tahun 2020.Â
Hal ini mau menunjukkan bahwa ada sekitar 185.753 ton sampah setiap harinya dihasilkan oleh 270 juta penduduk. Atau setiap penduduk memproduksi sekitar 0,68 kilogram sampah per hari. Apa yang harus dilakukan?
Seperti yang dilansir dari menlhk.go.id, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan B3 (PSLB3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati, saat Konferensi Pers Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2021, secara virtual, Kamis (18/2) mengungkapkan bahwa HPSN mengingatkan Bangsa Indonesia akan persoalan sampah yang harus menjadi perhatian utama yang melibatkan seluruh komponen masyarakat dalam pengelolaannya. Benarlah bahwa sampah adalah tanggung jawab setiap orang sebab setiap orang menghasilkan sampah setiap harinya.
Jika setiap orang bertanggung jawab akan sampah yang dihasilkan maka tidak ada yang namanya masalah sampah. Namun pada kenyataannya berbeda, sampah menjadi salah satu masalah utama di Indonesia yang belum teratasi secara maksimal. Banyak dampak buruk dari sampah yang tidak terolah dengan baik terhadap lingkungan sekitar yang pada akhirnya mempengaruhi kesehatan manusia.
Dampak Buruk Sampah
Ada banyak dampak buruk yang dihasilkan oleh sampah yang sangat mempengaruhi lingkungan dan kesehatan.
1. Ekosistem Perairan
Sampah yang dihasilkan oleh manusia berdampak terhadap ekosistem perairan. Bayangkan saja apa yang terjadi bila banyak sampah di perairan seperti sungai dan laut. Sampah yang ada dalam air akan mengganggu habitat makhluk hidup yang ada dalam air. Air bisa menjadi keruh, kotor dan bahkan bisa membunuh semua yang hidup dalam air akibat bahan-bahan kimia yang terkandung dalam sampah.
Sampah yang menumpuk pada selokan maupun sungai saat hujan bisa menimbulkan banjir bila hal itu tidak diatasi sebab air akan sulit mengalir sehingga terjadi luapan terutama di daerah perkotaan yang padat pemukiman.
2. Ekosistem Daratan
Ekosistem daratan pun merasakan dampak dari sampah yang tidak diolah secara serius. Sampah yang menumpuk bisa menyebabkan berkembangnya tikus, kecoak, lalat, nyamuk dan lain sebagainya. Lingkungan sekitar pun menjadi tercemar. Sampah yang sulit terurai bisa menyebabkan pencemaran tanah akibat kandungan bahan kimia yang berasal dari sampah. Hal ini pastinya sangat mengganggu.
3. Kesehatan
Kesehatan sangat berharga yang perlu dijaga setiap orang. Sampah bisa mempengaruhi kesehatan manusia. Pencemaran lingkungan akibat sampah bisa menimbulkan berbagai penyakit di antaranya penyakit diare, tifus, kolera, penyakit kulit dan sebagainya.
Sampah yang tidak terurus di laut menimbulkan dampak buruk bagi ekosistem laut termasuk ikan yang dikonsumsi manusia. Di dalam ikan bisa saja ada kandungan beracun yang dihasilkan oleh sampah. Hal ini tentunya sangat berpengaruh bagi kesehatan manusia.
Dengan menyadari dampak buruk yang ditimbulkan oleh sampah yang tidak terurus, setiap orang diharapkan agar bisa menyadari pentingnya mengelolah sampah secara bertanggung jawab. Hal ini perlu dipupuk terus-menerus demi bumi tercinta dan generasi yang akan datang.
Menanggapi hal itu pemerintah terus berupaya mengelolah sampah yang ada di Indonesia. Ada juga lembaga-lembaga swasta yang tergerak oleh keprihatinan dan kepedulian akan lingkungan berupaya untuk mengelolah sampah secara serius dan bertanggung jawab seperti Waste4Change.
Waste4Change adalah salah satu lembaga yang memberikan solusi pengelolaan sampah yang bertanggung jawab dengan berlandaskan Kolaborasi dan Teknologi Menuju Penerapan Ekonomi Melingkar (Circular Economy) dan Indonesia Bebas Sampah. Ini adalah salah satu bentuk perhatian terhadap lingkungan Indonesia.
Source: Waste4Change Perusahaan Pengelola Sampah Bertanggung Jawab - YouTubeÂ
Waste4Change yang telah meluaskan pelayanannya di 9 kota dan 1 provinsi (DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Semarang, Surabaya, Sidoarjo, dan Medan) memberikan beberapa layanan seperti consult, campaign, collect dan create.Â
Tujuan layanan ini untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah. Solid Waste Management Research adalah program consult dalam upaya menyediakan riset berbasis data serta masukan dari ahli-ahli persampahan di tingkat lokal dalam rangka mengoptimalkan solusi pengelolaan sampah.Â
Berkaitan dengan campaign, Waste4Change berusaha memfasilitasi program sosialisasi dan edukasi antar pemangku kepentingan untuk menciptakan perubahan ekosistem dalam rangka mewujudkan Ekonomi Sirkular yang terwujud dalam program AKABIS (Waste Management Academy). Adapun layanan collect berusaha untuk memfasilitasi klien dengan pengangkutan sampah terpilah, tempat sampah terpilah, serta laporan mengenai alur sampah. Contoh program ini adalah Residential Area Waste Managemen, Personal Waste Management, Event Waste Management dan Commercial Area Waste Management. Sedangkan untuk layanan create, yang dilakukan Waste4Change adalah memproses sampah yang terkumpul dengan cara yang bertanggung jawab untuk diubah menjadi material daur ulang yang terwujud dalam program Extended Producer Responsibility dan In-Store Recycling. Beberapa layanan ini berpengaruh terhadap pengelolaan sampah sehingga tidak hanya berakhir di TPA saja.
Kenyataan menunjukkan produksi sampah terus meningkat dibandingkan dengan pengelolaannya. Hal yang paling mudah untuk dilakukan adalah pemisahan sampah organik dan anorganik. Waste4Cahnge memberikan layanan Responsible Waste Management (RWM) sebagai manajemen sampah untuk mengurangi jumlah timbulan sampah yang menumpuk di TPA. Ini merupakan tata kelola sampah yang bertanggung jawab sehingga mampu menanggulangi sampah yang kian hari kian menumpuk.
Pendauran ulang sampah adalah metode yang tepat sehingga sampah tidak hanya menjadi timbunan saja tetapi memiliki nilai ekonomis. Inilah cara kerja pengelolaan sampah yang perlu dioptimalkan sehingga lingkungan bisa menjadi lebih bersih dan aman dari masalah-masalah lain akibat sampah yang tidak terurus.
Semua ini dapat berjalan dengan baik bukan saja oleh karena pemerintah ataupun lembaga-lembaga yang berjuang demi mengatasi masalah sampah, tetapi bisa terwujud apabila semua pihak berkerja bersama. Setiap orang harus menyadari dirinya sebagai pribadi yang peduli dan bertanggung jawab. Dengan modal ini pemecahan masalah sampah bisa teratasi.
Memang yang dikatakan mudah walaupun kenyataannya sulit untuk dilaksanakan. Namun bukan berarti tidak ada jalan. Justru semua ini bisa dimulai dengan hal-hal kecil yang datang dari diri sendiri. Karena itu kesadaran akan pentingnya lingkungan yang bersih dari sampah adalah modal yang kuat untuk bisa bekerja sama memecahkan masalah sampah. Jadi kita tidak perlu bertanya akan siapakah yang harus bertanggung jawab terhadap sampah yang ada sebab ini adalah tanggung jawab setiap pribadi, tanggung jawab kita bersama.
"Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis Blog Waste4Change Sebarkan Semangat Bijak Kelola Sampah 2021
Nama penulis: [Vincentius de Paulo Kono]"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H