Film ini merupakan kisah nyata dari Ruth Bader Ginsburg yang berjuang untuk menegakkan kesetaraan gender di Amerika dengan karirnya sebagai pengacara pada 1950-an. Diceritakan pada tahun tersebut pendidikan hanya diperolehkan untuk para pria.
Dalam analisis tekstual, di pembuka film, terdapat para mahasiswa baru yang berdesakkan untuk menuju Universitas Harvad. Dan hanya ada beberapa mahasiswi. Pada saat itu hanya wanita beruntung yang dapat bersekolah jurusan hukum di Harvard.
Menunjukkan bahwa pendidikan untuk wanita itu tidak cukup penting. Namun Ruth tetap melanjutkan pendidikannya.
Ruth bersekolah di Harvard dengan tujuan agar memahami serta mengimbangi pikiran suaminya seputar hukum.Â
Saat berada dalam kelas, Ruth ingin mengungkapkan pendapatnya namun hal tersebut diabaikan oleh dosen.
Dalam adegan tersebut menandakan wanita tidak berperan penting dalam pendidikan.
Selain itu, di Harvad tidak menyediakan toilet untuk para perempuan yang bersekolah di sana.
Ruth merupakan wanita yang cerdas, selain itu ia memiliki seorang suami yang memahaminya, mendukung karir, bisa diajak berdiskusi, serta mau membantu pekerjaan rumah.
Hal tersebut membuktikan bahwa tidak hanya wanita yang bekerja dalam dapur, melainkan laki-laki juga. Adanya persamaan gender dalam pekerjaan rumah.
Ruth tidak putus asa, karena Jane, anaknya juga mendukungnya.