Baliho merupakan sebuah media promosi berbentuk papan besar atau struktur berukuran besar yang digunakan untuk menyampaikan informasi, pesan, atau iklan kepada khalayak luas. Baliho biasanya dipasang di tempat-tempat strategis seperti jalan raya, pusat keramaian, atau area yang sering dilalui orang. Pesannya disampaikan melalui kombinasi teks, gambar, dan desain visual yang mencolok agar mudah menarik perhatian.
Dalam konteks komunikasi, baliho berfungsi sebagai media komunikasi massa yang menyampaikan pesan kepada audiens dalam skala besar. Pesan disampaikan dalam baliho menjangkau banyak orang secara bersamaan, terutama di lokasi yang ramai. Karena waktu audiens melihat baliho biasanya singkat, pesan harus dirancang agar mudah dipahami dalam waktu singkat. Dalam komunikasi persuasif, baliho memainkan peran penting dalam mempengaruhi opini, sikap, atau tindakan audiens. Elemen persuasif yang sering digunakan dalam baliho meliputi Visual yang menarik, gambar atau warna yang mencolok untuk menarik perhatian. Dalam baliho juga berisi pesan singkat dan emosional, slogan atau tagline yang menyentuh aspek emosional audiens. Kali ini terdapat dua baliho yang akan dibedah secara komunikasi persuasif, baliho pertama adalah baliho dari brand Avoskin dan baliho kedua merupakan baliho dari brand ERHA.Â
Pada baliho Avoskin yang terletak di Perempatan RingRoad Jalan Kaliurang, baliho ini bersifat presentasional, berfokus pada produk utama (serum) dengan slogan "Glowing Milik Bersama." Slogan ini dirancang untuk bersifat tematik dan mudah diingat, sekaligus memberikan pesan emosional dan inklusif. Frasa tersebut mengandung makna ajakan kepada khalayak luas untuk merawat kulit sehingga menjadi glowing, seolah-olah kecantikan kulit glowing adalah sesuatu yang bisa dicapai oleh siapa saja, tanpa batasan. Kalimat ini menunjukkan sifat universalitas produk, mencoba menyasar berbagai kalangan. Pemilihan kata "glowing" memperkuat daya tarik karena istilah tersebut sangat relevan di dunia kecantikan saat ini, terlebih dalam tren kecantikan modern yang sering menekankan pentingnya kulit sehat dan bercahaya. Efektivitas pesan ini tinggi, karena selain singkat, frasa tersebut juga relevan dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat urban. Baliho ini menggunakan pendekatan minimalis, menonjolkan gambar serum sebagai fokus utama. Penggunaan gambar serum yang jelas dan dominan mempermudah audiens memahami bahwa ini adalah promosi produk kecantikan. Kombinasi ini efektif dalam meminimalkan kebingungan dan memastikan pesan diterima dengan cepat. Hal ini penting, karena baliho memiliki batas waktu perhatian yang singkat, terutama di jalan raya. Jika desain terlalu ramai, kemungkinan besar pesan tidak akan tersampaikan dengan optimal. Dalam konteks ini, kesederhanaan desain menjadi nilai tambah yang membuat baliho tersebut berhasil menarik perhatian dalam waktu singkat. Penempatan baliho di perempatan jalan Kaliurang, yang memiliki traffic tinggi, adalah strategi yang tepat. Lokasi di perempatan lampu merah memungkinkan audiens untuk memiliki waktu yang cukup untuk memperhatikan isi baliho saat mereka menunggu.Â
Untuk Baliho ERHA yang terletak di sepanjang Jalan Kaliurang, Jingle "Satu satu teman no 1... satu dua tiga aku acne spot gel" yang terdapat dalam baliho adalah elemen kreatif yang bertujuan untuk membuat pesan lebih mudah diingat dan memberikan kesan ceria. Pesan ini disampaikan secara eksplisit dengan menciptakan asosiasi positif antara produk dan solusi jerawat. Namun, elemen jingle ini lebih cocok untuk medium audio-visual seperti iklan televisi, media sosial, atau radio. Ketika digunakan pada baliho, terutama tanpa dukungan audio, pesan hanya dapat dipahami melalui visualisasi teks yang panjang. Ini menjadi tantangan karena keterbatasan waktu perhatian audiens di jalan raya, terutama jika baliho tersebut ditempatkan di lokasi dengan lalu lintas yang cepat. Pengendara, terutama kendaraan roda dua atau empat, hanya memiliki sedetik hingga beberapa detik untuk menangkap pesan utama. Dalam konteks ini, penggunaan format yang lebih visual seperti ikon produk yang dominan, tagline singkat, atau gambar ilustratif akan lebih optimal. Teks panjang mengurangi kemampuan audiens untuk memahami inti pesan dalam waktu singkat. Akibatnya, jingle yang seharusnya menjadi nilai tambah malah berpotensi kehilangan dampak karena audiens tidak memiliki waktu cukup untuk membacanya secara tuntas.
Dari kedua baliho tersebut tidak ditemukan sebuah overclaim maupun berita palsu layakna propaganda, promosi yang digunakan dalam baliho tersebut termasuk dalam kampanye. Dapat dilihat dari lima tahap Yale:
1. Identifikasi dalam membangun posisi dibenak calon konsumen dengan dibuatnya sebuah slogan atau jingle, dari Avoskin terdapat slogan "Glowing Milik Kita Semua" dan dari ERHA terdapat Jingle "satu-satu teman no 1.... satu dua tiga aku acne spot gel". Dari Slogan dan Jingle membuat produk mudah diingat.
2. Legitimasi, untuk avoskin sudah diperkuat dari brandingnya yang dikenal sebagai produk premium dengan bahan alami. Sedangkan ERHA RHA menggunakan jingle "teman no 1" dalam perawatan jerawat, kalimat ini ini menunjukkan kepercayaan diri brand sebagai solusi terbaik di kategori ini.Â
3. Partisipasi, pada Avoskin slogan inklusif membuat audiens menjadig peduli pada kecantikan kulit. Penggunaan jingle mendorong audiens untuk secara aktif mengulang atau menyanyikannya serta meningkatkan kemungkinan audiens terlibat secara kognitif dan emosional.
4. Penetrasi, pada baliho Avoskin penetrasi ini efektif karena pesan yang sederhana, universal, dan mudah dipahami oleh berbagai lapisan masyarakat. Namun pada baliho ERHA penetrasi cenderung terbatas pada segmen ini, karena gaya komunikasinya kurang relevan untuk kelompok usia yang lebih tua atau profesional.Â