sumber: https://www.mail-archive.com/majelismuda@yahoogroups.com/msg03038.html
Renungan Seputar Nasib
Ditulis oleh: Vincent Liong dan Anton Widjojo Tempat, Hari dan Tanggal: Jakarta, Sabtu, 13 September 2008 e-link: http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/3999 http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/24679 ...
Daftar Isi Artikel: "Orang yang berNasib Baik" dan "Kebijaksanaan Seorang Tuan".
 Orang yang berNasib Baik
Di suatu pedesaan di sebuah pegunungan yang tentram-damai, ada seorang yang selalu bernasib baik yang dikasihi oleh banyak orang. Meski memiliki keterampilan yang sedikit, kelihatannya hidup santai tidak mempunyai niat apa-apa; tetapi tetap saja selalu ada orang yang bersimpati dan mengasihinya sehingga hidupnya tidak pernah berkekurangan teman maupun harta-benda. Â
Tidak jauh dari tempat tinggal orang yang bernasib baik tersebut tinggal seorang yang lain yang setiap hari; pagi hingga petang rajin bekerja keras membanting tulang di sawah. Setiap hari ia sering melewati rumah orang bernasib baik tersebut; setiap pergi berjalan ke sawah untuk bekerja dan sepulang kerja. Setiap pagi melewati rumah orang bernasib baik tersebut tampak rumahnya masih sepi karena penghuninya belum bangun, setiap pulang kerja melewati rumah orang bernasib baik tersebut tampak orang-orang yang bersimpati dan mengasihi orang bernasib baik tersebut sedang berkumpul ngobrol sambil minum teh atau kopi, beberapa kali tampak membawakan kado... Sehingga timbul rasa iri di hati orang itu. Â
Mengapa orang yang memiliki keterampilan yang sedikit, hidup bermalas-malasan; masih saja dikasihi oleh banyak orang. Sedangkan dirinya yang telah bekerja keras membanting tulang di sawah dari pagi hingga petang setiap hari; tetapi tidak banyak orang yang memberikan perhatian kepadanya... Suatu hari orang itu melihat orang bernasib baik tersebut berdiri di pinggir sungai yang terjal dan berarus deras sendirian. Terdorong oleh rasa irinya, orang itu mendapat ide untuk mendorong orang yang bernasib baik itu agar jatuh ke sungai dan mati tenggelam terbawa arus yang deras. Ia mendekati orang tersebut dan mendorongnya hingga jatuh ke dalam sungai.
Tiba-tiba sebuah kelapa jatuh dari pohonnya, tepat di tempat sebelumnya orang yang bernasib baik itu berdiri. Teman-teman dari orang yang bernasib baik itu melihat kejadian tersebut datang mendekat, mengucapkan terimakasih karena telah menyelamatkan nyawa orang yang bernasib baik tersebut, yang nyaris kepalanya tertimpa buah kelapa yang besar dan keras. Setelah berhasil keluar dari sungai orang yang bernasib baik tersebut, turut mengucapkan terimakasih kepada orang yang mendorongnya karena telah diselamatkan nyawanya. Â
==========
Kebijaksanaan Seorang Tuan
Andaikan seorang tuan yang sangat kaya lalu pergi ke kebun raya bogor. Di depan sana ada 1000 pengemis berderet menunggu sedekah. Lalu tuan itu memberikan sedekah ke beberapa pengemis diantara 1000 pengemis. Biarpun tuan itu membawa uang yang lebih dari cukup untuk memberikan uang kepada 1000 pengemis itu, pasti ia tidak akan memberikan uang itu pada setiap pengemis. Tentu dia memiliki kebijaksanaan terhadap siapa pengemis yang akan diberi dan yang tidak perlu diberi.