Mohon tunggu...
Vincent NIM 46123120021
Vincent NIM 46123120021 Mohon Tunggu... Sales - Store Manager - Mahasiswa Mercubuana 44 2023/2024

student of Psychology Mercubuana warung buncit. supporting lecturer Prof. Dr, Apollo, M. Si.Ak Mata kuliah Kewirausahaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Martin Seligman Model PERMA untuk Mengelola Proposal Produksi Helm Motor

8 Juni 2024   16:12 Diperbarui: 8 Juni 2024   17:30 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Martin Seligman (2011)

Model PERMA (Positive Emotion, Engagement, Relationship, Meaning, Achievement) merupakan model yang dibuat oleh Martin Seligman. Martin Seligman merupakan seorang peneliti yang fokus pada area psikologi, dimana beliau merupakan direktur dari Penn Positive Psychology Center dan The Penn Master of Applied Positive Psychology Program. Martin Seligman juga dianggap sebagai otoritas terkemuka dalam bidang Psikologi positif, resilience, mempelajari ketidakberdayaan, depresi, prospeksi, optimisme dan pesimisme. 

Berikut adalah penjabaran 5 elemen yang terdapat dalam model PERMA:

  • Positive Emotion : Ini mencakup pengalaman-pengalaman seperti kegembiraan, kebahagiaan, kasih sayang, dan kepuasan. Emosi positif memberikan energi dan memperkuat koneksi sosial. Elemen ini merupakan elemen yang sangat berkaitan dengan konteks kebahagaiaan. 
  • Engagement : Ini mengacu pada pengalaman yang membuat seseorang merasa terlibat dalam aktivitasnya, fokus, dan hilang dalam waktu. Ketika seseorang merasa terlibat dalam suatu kegiatan, mereka merasa terinspirasi dan beraliran. 
  • Relationship : Hubungan yang baik dengan orang lain merupakan bagian penting dari kesejahteraan psikologis. Koneksi sosial yang mendalam dan positif dapat memberikan dukungan emosional dan meningkatkan kualitas hidup. Apabila dapat membangun suatu hubungan dengan pihak yang menguntungkan seperti pelanggan maka hal ini akan mengembangkan penghasilan.
  • Meaning : Ini berkaitan dengan memiliki tujuan yang jelas dan makna dalam hidup. Ketika seseorang merasa bahwa apa yang mereka lakukan memiliki arti dan memberikan kontribusi yang berarti, mereka cenderung merasa lebih bahagia dan puas. Hal ini juga berkaitan dengan visi dan misi yang dianut oleh perusahaan sebagai dasar nilai untuk bergeraknya suatu perusahaan. 
  • Achievement : Merasa berhasil dan mencapai tujuan memberikan perasaan pencapaian yang memperkuat harga diri dan meningkatkan motivasi untuk mencapai lebih banyak hal.

Martin Seligman (2011)
Martin Seligman (2011)

Penjelasan singkat mengenai bisnis yang diproposalkan bahwa ini untuk membentuk sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif yang lebih khususnya pada segmen keselamatan atau safety riding. Kita disini sudah mengetahui bahwa penduduk Indonesia mayoritas memiliki dan mengendarai kendaraan roda dua atau motor.

Menurut Badan Pusat Statistik (2022) yang bersumber dari Kepolisian Republik Indonesia, data menunjukkan bahwa jumlah motor terletak pada posisi paling banyak di angka 125.305.322 motor. Hal ini ditambahkan dengan banyak kasus pelanggaran dengan tidak menggunakan perlengkapan berkendara motor yakni helm dan jumlah kecelakaan yang menyebabkan kematian. Oleh karena itu, hal ini merupakan latar belakang untuk melakukan proposal untuk membangun bisnis produksi helm motor.

Produk yang ditawarkan dalam proposal bisnis ini tentu helm motor. Kami  berencana untuk memproduksi helm dengan fitment atau ukuran sesuai kepala orang Indonesia ditambah dengan kenyamanan busa yang terasa premium. Segi keselamatan dari produksi helm motor tersebut yakni bahwa semua helm ini akan dibekali dengan bahan dasar shell thermoplastic yang kuat dan ringan. Hal ini untuk meminimalisir cedera kepala yang fatal apabila ada pembeli kami yang mengalami kecelakaan.

Helm yang kami akan produksi ini juga memiliki variatif yang banyak dari segi tipe dan warna sehingga dapat menarik perhatian calon pembeli. Meskipun dengan kualitas yang premium untuk memberikan rasa kenyamanan dan keamanan kepada pembeli tanpa harga yang mahal, sehingga estimasi harga helm yang akan kami produksi ini dari Rp. 450.000 hingga Rp. 1.200.000.

Dalam menganalisis bisnis produksi helm motor dengan model PERMA milik Martin Seligman, saya dapat mengaitkan setiap elemen PERMA dengan aspek-aspek bisnis dalam produksi helm motor, yakni sebagai berikut:

1. Positive Emotion : 

  • Dalam proses merancang helm motor, perlu melakukan pertimbang bagaimana desain dan material helm dapat meningkatkan emosi positif pengguna, misalnya dengan desain yang menarik atau fitur-fitur yang membuat pengguna merasa aman dan nyaman. 
  • Produk yang menarik secara visual dengan desain yang menarik dan warna yang cerah dapat meningkatkan emosi positif pada konsumen. Helm yang diproduksi menggunakan desain yang melambangkan Indonesia seperti paduan warna merah putih, atau ada motif batik daerah tertentu sehingga ada kesenangan pelangganan yang membelinya karena merasa bisa membanggakan budaya Indonesia.
  • Menghadirkan pengalaman pembelian yang menyenangkan dan memuaskan melalui layanan pelanggan yang baik dan pengalaman pengguna yang positif.

 2. Engagement :

  • Dalam proses produksi helm motor, perusahaan harus memastikan bahwa karyawan terlibat secara aktif dalam proses tersebut. Ini bisa dilakukan dengan memberikan pelatihan yang memadai, menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, dan memberikan kesempatan bagi karyawan untuk berkembang dan terlibat dalam pengambilan keputusan. Perusahaan melakukan forum atau meeting untuk mendiskusikan produksi helm ini, dengan setiap divisi yang berkaitan dengan produksi bisa memberikan masukan ataupun ide sehingga apa yang diproduksi dirasakan sebagai ide dan kerja satu unit perusahaan.
  • Menerapkan teknologi dan inovasi dalam produksi helm yang melibatkan konsumen dalam proses desain atau kustomisasi helm mereka sendiri. Perusahaan memberikan kesempatan untuk pelanggan mendapatkan helm impian atau helm yang sangat sesuai dengan keinginan pelanggan. Hal ini bisa membangun suatu hubungan yang erat produk dengan pelanggan sehingga barang tersebut dapat memberikan nilai sendiri pada pelanggan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun