visual dalam pikiran Anda sebelum berkarya? Baik itu dikarenakan karena banyaknya ide-ide yang masuk yang ingin Anda realisasikan? Penulis sendiri juga sering mengalami hal tersebut, terutama ketika ingin menerjemahkan konsep visual yang saya inginkan untuk karya desain grafis ataupun fotografi. Penulis percaya setiap creator pasti sering menghadapi masalah ini, hal ini disebabkan karena ide-ide visual memiliki sifat yang lebih abstrak yang kadang lebih susah dikomunikasikan dibandingkan ide-ide dalam bentuk karya tulis.
Apakah Anda pernah susah merealisasikan visi atau ide-ideKetika mengalami masalah tersebut, penulis sering menggunakan moodboard untuk membantu dalam memetakan ide-ide visual yang ingin di implementasikan ke dalam sebuah karya visual. Nah, dalam artikel ini penulis akan menjelaskan mengenai moodboard dan manfaatnya dalam proses berkarya.
Apa itu Moodboard?
Moodboard adalah kumpulan gambar atau objek yang menginspirasi sebuah karya. Karya tersebut dapat berupa karya dalam bidang desain grafis, fotografi, desain interior, fashion dan sebagainya. Intinya, moodboard digunakan untuk karya-karya yang membutuhkan konsep visual dengan visi estetika yang jelas. Isi dalam moodboard dapat berupa:
- Warna
- Tekstur
- Tipografi
- Foto
- Sketsa & Ilustrasi
- Teks deskriptif
- Tekstil
- Obyek-obyek lainnya
Secara esensial, moodboard berguna agar Anda dapat menerjemahkan sebuah “mood” yang menjadi bentuk estetis yang Anda inginkan dalam karya Anda. Moodboard membantu mengorganisir ide-ide visual Anda serta mengkomunikasikan visi estetika Anda kepada orang-orang yang akan terlibat dalam karya Anda.
Tipe-tipe Moodboard
Moodboard Fisik (Physical Moodboard)
Pada awalnya, moodboard sendiri sudah banyak digunakan oleh creator sebagai tahapan awal atau konseptual sebelum memproduksi sebuah karya, terutama ke dalam bentuk moodboard fisik. Moodboard fisik ini dapat di implementasikan ke dalam media papan kayu, dinding ruangan, kertas, notebook, ataupun media lainnya seperti impraboard.