Lumpia adalah makanan yang terlintas dibenakku ketika ingin menyemil di sore hari. Makanan ini seringkali membantu aku sebagai anak kos demi mengganjal rasa lapar di waktu yang rawan. Lebih lanjut, di dekat kosku lumpia ini menjadi salah satu dari berbagai kuliner street food yang digemari banyak orang.
Pada saat itu, aku sedang berjalan-jalan memutari Kota Yogyakarta di sore hari. Aku sengaja berkeliling kota karena ingin menikmati sore hari. Seringkali aku melakukan hal itu pada saat aku luang. Saat itu aku sedang berkeliling dan teringat bahwa aku butuh untuk belanja keperluan kos. Aku pun berbelanja di Gardena dan ketika telah selesai belanja di luar memang terpampang banyak penjual street food. Terlihat dari jauh ada salah satu stand makanan yang menjadi langgananku yaitu, Lumpia Bu Tatik. Berdasarkan pertanyaan yang saya tanyakan pada penjual, Lumpia Bu Tatik ternyata telah berdiri sejak 2008. Kuliner khas Semarang ini berhasil melebarkan sayapnya di Kota Yogyakarta dan Lumpia Bu Tatik sudah mempunyai cabang yang tersebar luas dari Sleman hingga Bantul. Aku melihat dari kejauhan lumpia baru saja selesai digoreng dan sedang ditiriskan.
Dilihat dari Foto 1 yang terlihat seperti sepi pembeli, sebenarnya aku membeli lumpia pada saat kebanyakan orang belum selesai bekerja supaya tidak antre. Aku langsung saja menghampiri dan memesan lumpia.
Terlihat dari pilihan menu, harga lumpia yang dijual berkisar dari Rp4.500 sampai Rp10.000. Dengan harga yang standar kita sudah dapat mengganjal rasa lapar. Aku pun menjatuhkan pilihanku pada Lumpia Rebung Tahu, Lumpia Rebung Telur, dan Lumpia Rebung Ayam. Pada saat membeli, aku mencoba mengabari temanku untuk membantu aku memberi review Lumpia Rebung Bu Tatik. Temanku pun setuju membantu aku memberi review tersebut dan aku membelikannya. Aku membelikan 1 Lumpia Rebung Telur dan 1 Lumpia Rebung Ayam untuk temanku. Aku membeli 1 Lumpia Rebung Tahu dan 1 Lumpia Rebung Telur.
Setelah selesai memesan, aku pun bergegas menuju kos temanku dan memberikan lumpianya. Saat aku membayar uang parkir, aku pun sempat bertanya kepada juru parkir di Gardena.
“Pak, ini Lumpia Bu Tatik buka dari jam berapa ya pak ?” Tanyaku dengan rasa penasaran.
“Ohhh ini buka dari jam 10 pagi mas.” Jawab sang juru parkir.
Setelah aku mengantarkan lumpia temanku, aku kembali ke kos dan ingin memakan lumpia yang aku beli. Lagi-lagi aku jatuh hati merasakan cita rasa yang nikmat. Lumpia yang padat dan berisikan tahu dan telur memberikan rasa gurih, sedikit rasa manis, aroma dari rebung yang menyengat pun tidak tercium, warna dari lumpia yang eye catching dengan warna yang golden brown semakin meningkatkan nafsu untuk menyantapnya, serta renyahnya lumpia masih terasa karena baru saja matang. Hanya satu hal yang disayangkan yaitu, makanan yang masih berminyak. Aku juga menanyakan hasil review dari temanku. Temanku berkata bahwa lumpianya cukup berminyak, tetapi dari segi rasa lumpia ini cenderung manis dan gurih. Temanku sebagai orang asli batak yang cita rasanya sulit cocok dengan masakan jawa mengatakan bahwa itu adalah salah satu makanan yang dapat diterima lidahnya.
