Kembali lagi aku diam, rasanya hatiku tak menentu, aku gemetaran, tapi kututupi itu dengan kembali semakin mendekap tubuhnya, dan sesekali mengelus rambut halusnya.
'Dia, dia sedang merasakan rindu yang teramat dalam'
Aku menutup malam itu dengan berkata : "Ayo kita doa bareng buat Ibu,kamu niruin kata2 doanya ya? Km mau jadi dokter khan? Sekolah yang pinter, rajin belajar biar bisa nyembuhin orang sakit.
Ibu sayang sama kamu, Ibu bangga sama kamu.
Kamu ya dia, ya adikku
mylittleAngel
("Ibu benar....Tak ada yang perlu disesali. Tak ada yang perlu ditakuti. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawanya pergi entah kemana. Dan kami akan mengerti, kami akan memahami, .....dan kami akan menerima semuanya.")