Mohon tunggu...
Vina Nur A
Vina Nur A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seorang Mahasiswi kesehatan, hobi makan dan eksplore hal baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rasa Kebangsaan di Tengah Kehidupan Perkuliahan : Masihkah Berkobar di Hati Mahasiswa?

9 Januari 2025   14:48 Diperbarui: 9 Januari 2025   14:49 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/UUbYWkDjO

Di era digital yang semakin globalisasi ini, pertanyaan tentang eksistensi rasa kebangsaan di kalangan mahasiswa menjadi semakin relevan. Ketika dunia seolah tanpa batas dan budaya asing begitu mudah masuk ke kehidupan sehari-hari, bagaimana dengan semangat nasionalisme di lingkungan kampus?

Tantangan Rasa Kebangsaan di Era Modern

Kehidupan perkuliahan modern menghadirkan berbagai tantangan bagi tumbuhnya rasa kebangsaan. Mahasiswa kini lebih akrab dengan budaya pop global, dari musik hingga gaya hidup. Media sosial dan internet membuat mereka lebih terhubung dengan dunia luar, terkadang hingga melupakan kekayaan budaya sendiri. Ditambah lagi dengan tren pembelajaran yang semakin internasional, membuat sebagian mahasiswa merasa lebih "warga dunia" dibanding warga negara.

Penelitian yang dilakukan oleh Suryani dan Pratama (2022) dalam "Jurnal Sosiologi Pendidikan" mengidentifikasi bahwa 78% mahasiswa lebih familiar dengan produk budaya asing, 65% menggunakan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari, dan peran media sosial menjadi agen utama transmisi nilai-nilai global. Survei terhadap 1.200 mahasiswa menunjukkan hanya 45% yang menganggap isu kebangsaan sebagai prioritas

Bibit-Bibit Harapan yang Masih Tumbuh

Namun, di balik kekhawatiran tersebut, masih banyak tanda-tanda positif yang menunjukkan bahwa rasa kebangsaan tetap hidup di kampus. Berbagai organisasi mahasiswa masih aktif mengadakan kegiatan bernuansa kebangsaan. Dari peringatan hari besar nasional, diskusi tentang isu-isu dalam negeri, hingga aksi sosial untuk membantu sesama anak bangsa.

Banyak mahasiswa yang justru memanfaatkan teknologi untuk mengangkat konten-konten lokal. Mereka membuat video, podcast, atau tulisan yang mengeksplorasi kekayaan budaya Indonesia. Media sosial tidak hanya menjadi wadah konsumsi budaya asing, tapi juga ajang promosi keunikan nusantara.

Transformasi Makna Nasionalisme

Yang menarik, rasa kebangsaan di kalangan mahasiswa telah bertransformasi menjadi lebih subtil namun tetap bermakna. Jika dulu nasionalisme identik dengan perjuangan fisik dan semangat kemerdekaan, kini ia lebih banyak diwujudkan melalui:

  • Prestasi akademik untuk mengharumkan nama bangsa di kancah internasional
  • Inovasi dan riset untuk memecahkan masalah-masalah di tanah air
  • Keterlibatan aktif dalam isu-isu sosial dan pembangunan
  • Apresiasi terhadap produk dan kreativitas lokal

Peran Kampus dalam Menumbuhkan Nasionalisme

Institusi pendidikan tinggi memiliki peran strategis dalam menjaga api nasionalisme tetap menyala. Melalui mata kuliah wajib seperti Pendidikan Kewarganegaraan, mahasiswa diajak untuk memahami lebih dalam tentang nilai-nilai kebangsaan. Namun, pendekatan yang kaku dan teoretis perlu diperbaharui agar lebih relevan dengan generasi saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun