Mohon tunggu...
Vina Tjandra
Vina Tjandra Mohon Tunggu... -

Seorang remaja yang terus berlari tiada henti, mengejar sesuatu yang mereka bilang paling berharga...\r\n.\r\nsebuah ilmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebuah Topeng

22 Oktober 2014   03:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:11 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hitam yang membaret putih ini

Ku ijinkan ia melukiskan segala sesuatu

Senyuman, tawa yang terbayang,

Mengapa mereka kian menyiksa?

.

Andai detikan waktu dan dengungan suara ini

Mampu untuk menunggu sejenak saja

Biarkanlah seluruh akal sehat itu

Sanggup bertahan hidup di dalam aku

.

Apabila topeng dibenci orang,

Mengapa aku selalu memakainya?

Yang disaksikan oleh mereka bukanlah aku

Namun hanyalah ia yang ku ukir sedemikian rupa

.

Mereka berbisik “jangan lepaskan”

Namun hatiku haus untuk membuangnya

Walaupun wajahku lebih mengejutkan

Bolehkah ia diperlihatkan?

.

Puisi oleh Vina Tjandra

.

*mempersilahkan semua pembaca melontarkan kesan maupun kritik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun