Hitam yang membaret putih ini
Ku ijinkan ia melukiskan segala sesuatu
Senyuman, tawa yang terbayang,
Mengapa mereka kian menyiksa?
.
Andai detikan waktu dan dengungan suara ini
Mampu untuk menunggu sejenak saja
Biarkanlah seluruh akal sehat itu
Sanggup bertahan hidup di dalam aku
.
Apabila topeng dibenci orang,
Mengapa aku selalu memakainya?
Yang disaksikan oleh mereka bukanlah aku
Namun hanyalah ia yang ku ukir sedemikian rupa
.
Mereka berbisik “jangan lepaskan”
Namun hatiku haus untuk membuangnya
Walaupun wajahku lebih mengejutkan
Bolehkah ia diperlihatkan?
.
Puisi oleh Vina Tjandra
.
*mempersilahkan semua pembaca melontarkan kesan maupun kritik
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI