Karena kemarin kita membahas tentang aliran filsafat pendidikan esensialisme, sekarang kita akan membahas tentang aliran filsafat pendidikan perennialisme
Apa sih perennialisme itu?Â
Perennialisme itu berasal dari kata perennial yang memiliki arti abadi atau kekal. Kepercayaan aliran filsafat perennialisme ini berpegang pada nilai atau norma yang bersifat abadi atau kekal. Oleh karenanya kehidupan saat ini mengalami krisis di segala bidang baik tingah laku manusia, dan juga kebiasaan yang tidak sesuai dengan kebiasaan orang-orang terdahulu .Â
Dalam dunia pendidikan perennialisme ini menentang kepada progesivisme yang menekankan sebuah perubahan yang baru. Mengapa? Karena aliran ini memandang bahwa situasi dewasa ini penuh dengan kekacauan, ketidakpastian yang sangat terlihat pada kehidupan moral, intelektual dan sosio cultural. Baiknya, aliran ini juga memberikan solusi dengan cara jalan mundur ke belakang dengan menggunakan nilai-nilai ataupun prinsip-prinsip umum yang sudah menjadi pandangan hidup pada masa dahulu.
Untuk tokohnya sendiri itu ada 4 antara lain:
Robert Maynard Hutchins
Tokoh ini berasal dari Amerika yang lahir pada tahun 1899. Menurutnya pendidikan itu harus menumbuhkan suatu kecerdasan dan juga pengembangan. Oleh karena itu tujuan pendidikan itu sendiri  harus menimbulkan kekuatan pikiran. Karena pendidikan yang ideal itu adalah pendidikan yang selalu mengembangkan pengetahuan peserta didik. Sedangkan untuk caranya agar dapat mengembangkan pengetahuan yaitu dengan membaca buku pengetahuan dan membahasnya.
Ortiner Adler
Beliau juga berasal dari Amerika namun lahir pada tahun 1902 Â dan wafat pada tahun 2001. Ortiner ini menyatakan bahwa pendidikan adalah proses dimana manusia tersebut dipengaruhi oleh yang namanya kebiasaan, yang dimana kebiasaan tersebut akan disempurnakan dengan kebiasaan yang baik. Lalu kebiasaan baik itu akan menimbulkan manfaat baik dirinya maupun orang lain. Pendidikan itu bertujuan agar bakat yang telah dimilikinya dapat bekerja secara optimal dengan cara mengulang-ulang kegiatan tersebut.
Untuk kesimpulan dari tokoh ini yaitu bahwa pendidikan itu ialah proses untuk membentu sesorang itu agar lebih optimal baik dari segala hal atau bidang dengan mengembangkan bakat yang ada pada dirinya tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI