Mohon tunggu...
Dr. Ir. Vina Serevina
Dr. Ir. Vina Serevina Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fisika Universitas Negeri Jakarta

S1 Teknik Fisika ITB S2 Magister Manajemen UPI Jakarta S3 Manajemen Pendidikan UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pilih Saham atau Kripto?

9 Januari 2022   16:35 Diperbarui: 10 Januari 2022   10:45 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Oleh: Dr. Ir Vina Serevina MM , Ivan Inzaghi, UNJ 2021

Banyak orang berinvestasi untuk melindungi dan meningkatkan kekayaan mereka. Jika Anda adalah pecinta investasi berisiko tinggi dengan pengembalian tinggi, Anda dapat memilih kendaraan investasi yang sesuai dengan profil risiko dan target pengembalian Anda. Saat ini, ada banyak orang yang ingin berinvestasi pada aset berisiko tinggi seperti saham dan cryptocurrency. 

Sebelum memilih jenis apa pun, Anda harus mengetahui perbedaan di antara mereka terlebih dahulu. Cryptocurrency Cryptocurrency adalah mata uang digital yang hanya ada di dunia maya. 

Contoh cryptocurrency termasuk Bitcoin, Ethereum, Ripple, Litecoin, Dogecoin, mrai dan Dashcoin. Karena aset digital ini didasarkan pada teknologi blockchain, nilai mata uang kripto ini dapat meningkat dengan cepat tanpa batasan apa pun. Popularitas cryptocurrency meningkat karena kenaikan harga cryptocurrency. 

Namun, di balik kabar baik tentang cryptocurrency, ada beberapa kerugian dalam perdagangan crypto, seperti risiko yang sangat tinggi, karena tingkat pertumbuhannya bisa sangat tinggi, tetapi kerugiannya mungkin juga tidak terbatas. Ini karena cryptocurrency bukan mata uang nasional dan tidak ada lembaga pemerintah yang mengaturnya, sehingga tidak ada dasar untuk menganalisisnya. Karena semuanya diatur oleh sistem blockchain.

Penyertaan Saham Penyertaan saham adalah kegiatan penanaman modal dalam bentuk surat berharga perusahaan. Jadi ketika Anda membeli saham di suatu perusahaan, Anda secara otomatis menjadi pemilik perusahaan itu. Jumlah saham yang dibeli oleh emiten adalah satu atau lebih saham atau setara dengan 100 saham. 

Dalam saham, Anda masih pemilik perusahaan yang memiliki saham yang Anda beli. Juga, jika harga saham perusahaan turun, Anda menerima dividen, dan jika harga saham naik, Anda menerima keuntungan modal.

Selain itu, Anda tidak perlu khawatir untuk berinvestasi di saham, karena berinvestasi di saham juga diatur dan diawasi oleh Otoritas Pengawas Keuangan. 

Anda juga dapat menganalisis saham untuk menghindari kerugian menggunakan analisis fundamental berdasarkan kinerja keuangan perusahaan serta kondisi ekonomi dan politik. Kami juga dapat melakukan analisis teknis berdasarkan pergerakan saham selama periode waktu tertentu. Penting bagi investor untuk mengetahui perbedaan antara berinvestasi dalam cryptocurrency dan saham dan agar mereka tidak salah. 

Investor lebih sadar akan tujuan investasinya sebelum terjun langsung ke dunia investasi.
Cryptocurrency dan saham memiliki risiko tinggi dan potensi pengembalian tinggi. Namun, jika Anda berhati-hati, berinvestasi di saham menawarkan nilai tambah terbaik, baik untuk jangka panjang maupun untuk masa depan, karena tunduk pada otoritas keuangan. Mulailah berinvestasi saham segera

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun