Mohon tunggu...
Dr. Ir. Vina Serevina
Dr. Ir. Vina Serevina Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fisika Universitas Negeri Jakarta

S1 Teknik Fisika ITB S2 Magister Manajemen UPI Jakarta S3 Manajemen Pendidikan UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

VTuber Dapat Menjadi Trend Tetap atau Hanya Angin Lalu?

2 Januari 2022   17:13 Diperbarui: 2 Januari 2022   17:33 2289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Oleh: Willi Tri Argatta

Universitas Negeri Jakarta

VTuber singkatan dari Virtual Youtuber atau bisa disebut juga Virtual Streamer (VStreamer) merupakan hal yang sedang trending di masa serba daring seperti saat ini. Dalam waktu 1-2 tahun terakhir pertumbuhan komunitas VTuber di Indonesia cukup pesat, baik dari VTuber-nya itu sendiri dan juga dari penggemar atau penikmat dari VTuber.

Sebenarnya VTuber itu sendiri sudah terbentuk sejak tahun 2011 oleh seorang VTuber bernama Ami Yamato, namun pada saat itu VTuber belum jadi suatu hal yang dapat menjadi trend. Trend VTuber mulai terjadi pada tahun 2016 oleh seorang VTuber bernama Kizuna Ai. 

Kizuna Ai memberi dampak yang cukup besar untuk menjadikan VTuber dapat bersaing di dunia entertainment. Setelahnya, mulai bermunculan VTuber lain baik dari VTuber independen maupun VTuber agensi. 

VTuber cukup menjanjikan dengan konsep Virtual karakter yang dapat bergerak cukup baik dan dapat menggantikan wajah asli dari orang di dalamnya. Namun, menjadi Vtuber itu bukan hal yang gampang dan murah. Jika ingin menjadi seorang VTuber diperlukan beberapa hal, perangkat komputer yang memumpuni, gambar karakter, Live2D karakter. 

Perangkat komputer harus dikisaran mid-end keatas. Gambar karakter jika tidak bisa membuat karakter sendiri maka diperlukan jasa untuk menggambar karakter kita dan dana yang dikeluarkan tidak sedikit untuk hasil yang baik, serta untuk Live2D karakter juga jika tidak bisa rigging sendiri maka harus membayar jasa yang dimana jasa ini bisa 3-4 kali lipat dari harga jasa untuk gambar.

Dengan adanya biaya-biaya ini tak jarang beberapa VTuber memulai karirnya dengan hasil yang pas-pas-an. Tampil hanya dengan gambar karakter (PNG) karena perangkat komputer yang tidak memumpuni atau karena tidak sanggup untuk membayar jasa untuk melakukan rigging terhadap karakter yang dimiliki. Namun walau begitu mereka tetap memulai karir dengan harapan dapat melengkapi itu semua sejalan karirnya berlangsung. 

Tentu ada yang berhasil ada juga yang tidak. Jika VTuber berhasil menarik penontonnya untuk melakukan donasi pada setiap tayangan langsung maupun video konten, maka uang dari donasi tersebut bisa digunakan untuk melengkapi hal-hal yang masih diperlukan. 

Namun jika seorang VTuber gagal menarik penontonnya untuk melakukan donasi, maka ia harus melengkapi hal tersebut dengan dananya sendiri dan hal ini cenderung lama serta tak sedikit juga yang bernasib lain. Jika ia tidak kuat untuk memajukan kontennya, maka tidak sedikit dari seorang VTuber harus "Lulus" atau "Graduate" dari dunia VTuber secepatnya.

Disisi lain, VTuber yang mampu memenuhi hal-hal yang dibutuhkan sebelum ia memulai karirnya dan berhasil meraih perhatian dari penonton untuk melakukan donasi, maka ia bahkan mampu untuk membuat karakter versi lain dari karakter dirinya, atau juga ia mampu untuk memodali diri untuk upgrade perangkat komputernya, bahkan sanggup untuk memodalkan usaha dalam membuat barang dagangnya sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun