Biofisika membran, misalnya, mempelajari struktur dan fungsi biologis membran dengan menggunakan metode fisika, komputasi, matematis, dan metode biofisika (Garneau dan Insering, 2019). Sementara itu, biofisika komputasi/teoritis menggunakan pemodelan matematika, termasuk algoritma numerik, untuk mempelajari prinsip-prinsip fisik yang mendasari sistem biologi. Selain itu, rekayasa protein merupakan cabang ilmu baru yang banyak diteliti untuk memahami pelipatan protein dan prinsip desain protein. Struktur molekuler biofisika mempelajari prinsip-prinsip fisik yang mengatur sistem biomolekuler, sedangkan mekanisme biofisika menggunakan mekanisme fisik untuk menjelaskan proses biologis, seperti transduksi energi dalam membran, pelipatan protein, pergerakan sel, dan perilaku listrik sel (Gari, et. al., 2021).
Dengan demikian, berbagai topik penelitian ini menunjukkan kontribusi biofisika dalam memahami berbagai aspek biologis melalui pendekatan fisika, komputasi, dan rekayasa protein, serta memperluas wawasan kita tentang hubungan antara fisika dan biologi dalam konteks aplikasi praktis dalam berbagai bidang biologi.
Penerapan biofisika dalam kehidupan meliputi beberapa aspek yang penting, antara lain:
Penggunaan lensa untuk memperbaiki penglihatan.
Pemeriksaan struktur tulang menggunakan sinar X dalam bidang kesehatan (Science Encyclopedia, 2023).
Penggunaan biofisika dalam diagnosis dan pengobatan penyakit menular, seperti tuberkulosis, malaria, dan HIV/AIDS (Wells, 2015).
Penggunaan biofisika dalam pengobatan penyakit kanker (Pokorn, et.al., 2013)
Hasil dan Kesimpulan: Penerapan biofisika dalam kehidupan mencakup berbagai bidang, mulai dari kesehatan hingga pengobatan penyakit menular dan kanker. Dengan demikian, biofisika memiliki peran yang signifikan dalam memajukan berbagai aspek kehidupan manusia melalui aplikasi fisika dalam konteks biologi dan kesehatan.
ReferensiÂ