Oleh: Dr. Ir. Vina Serevina, MM., Abdul Fatah Dendi, Fisika, Universitas Negeri Jakarta, 2021
Jakarta (Universitas Negeri Jakarta) – Banyak masyarakat yang mengeluhkan kesulitan dalam berwirausaha di masa pandemi ini. Hal ini diungkapkan melalui media sosial bahwa di masa pandemi ini masyarakat kesulitan dalam menciptakan ide atau kreasi baru serta mengelola usaha milik pribadi. Oleh karena itu dalam rangka membantu masyarakat agar tetap eksis berkarya dalam berwirausaha, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (BEM FMIPA) Universitas Negeri Jakarta menggelar acara Enterpreneur Talk (EP-Talk) 2021.
Acara yang telah dilaksanakan secara virtual pada hari Sabtu, 11 Desember 2021 pukul 08:00 WIB – 11.50 WIB mengusung tema “Become a Young Enterpreneur Using Digital Technology”. Acara ini diikuti oleh 55 partisipan dengan menghadirkan 2 pembicara yang merupakan pengusaha muda. Dalam kegiatannya partisipan diajak untuk memulai suatu usaha pribadi dengan modal berani dalam mengambil langkah-langkah berwirausaha. Selain itu, partisipan diajarkan tips dan trik dalam mengelola usaha serta memahami konsumen dalam berwirausaha secara digital.
Pengenalan Wirausaha Digital
Menurut Gitosardjono (2013), wirausaha merupakan seseorang yang membangun, mengoperasikan, memajukan serta melembagakan perusahaan milik pribadi atau keterampilan pada diri seseorang dalam mengamati serta menstrategikan kesempatan dan peluang bisnis, mengelola kebutuhan sumber daya untuk mengambil sebuah keputusan yang tepat serta keuntungan yang dicapai dalam meraih kesuksesan.
Kewirausahaan secara digital adalah sebuah perkembangan dalam bidang wirausaha yang memanfaatkan kemajuan teknologi. Menurut Guthrie (2014), usaha digital adalah penggunaan jejaring elektronik untuk melakukan penjualan produk atau jasa. Hadirnya perkembangan ekonomi secara digital membuka peluang usaha yang sangat tinggi bagi para wirausahawan yang ingin menciptakan usaha atau bisnis melalui model perdagangan elektronik (Turban et al., 2008). Kehadiran usaha digital memudahkan seseorang dalam mengakses dan menganalisis sejumlah informasi terkini mengenai kondisi pasar maupun persaingan serta pelanggan potensial secara update. Dengan adanya usaha digital yang berorientasi pasar diharapkan mendapatkan, diseminasi serta menganalisis tindakan melalui ilmu pengetahuan (Hair et al., 2012).
Strategi Pembentukan, Pengembangan serta Pertahanan Usaha Digital di Masa Pandemi
Dalam membangun sebuah usaha tentunya seorang wirausahawan harus berani untuk mencoba dalam membuka suatu bisnis atau usaha sendiri. Dengan modal yang terbatas, seorang wirausahawan dilatih untuk bisa mendapatkan keuntungan serta mengembangkan bisnis yang ada. Dalam melakukan wirausaha pastinya ada sebuah resiko yang harus dijalankan oleh seorang wirausahawan, hal ini menyebabkan perlunya pemahaman serta penanaman pola piker dalam melakukan strategi berwirausaha secara digital. Kemudian dalam rangka membangun sebuah usaha digital maka diperlukan survey terhadap perkembangan pasar digital.
Jika ingin membuka kerja sama dengan orang lain (tim), kedua tim harus saling melengkapi dimana kedua tim harus memiliki tujuan atau visi dan misi yang sama. Untuk membentuk kerja sama yang baik pastinya diharuskan memilih strategi digital yang tepat dan disetujui oleh kedua belah pihak. Namun, seiring dengan berjalannya usaha pasti akan ada sebuah masalah atau tantangan sehingga diperlukan sebuah digital strategist, digital marketing leader, dan digital business unit leader agar proses perkembangan usaha digital yang dilakukan semakin terarah.
Pengembangan usaha digital dapat dilakukan dengan memilah-milah produk yang akan dipasarkan melalui analisa pasar digital mengenai karakteristik konsumen serta kebutuhan konsumen. Selain menganalisa terhadap pasar digital, memasarkan produk dapat dilakukan dengan mengembangkan produk yang sesuai dengan kemampuan kita ataupun produk yang kita gemari agar dapat menyemangati diri kita dalam mengembangkan produk yang menarik. Kemudian perlu juga dilakukan analisa terhadap produk maupun layanan yang telah diberikan apakah sudah tepat sasaran terhadap pasar digital atau belum. Jika konsumen merasa kurang puas terhadap produk yang telah diberikan maka sebagai pengusaha perlu meningkatkan digital marketing. Dengan memasifkan jejaring sosial atau kanal-kanal digital mampu meningkatkan pemasaran produk. Adapun hal yang harus diperhatikan dalam meningkatkan pemasaran produk yaitu pembuatan produk yang menarik sehingga dapat menarik konsumen lebih banyak. Selain itu, pengembangan usaha juga dilakukan dengan meningkatkan networking terhadap perusahaan-perusahaan lain. Biasanya networking yang mudah dilakukan dalam meningkatkan minat konsumen yaitu bekerja sama dengan influencer dimana seorang influenser akan membuat konten yang menarik sehingga menimbulkan perhatian konsumen untuk membeli produk tersebut.
Merintis sebuah usaha pastinya mengalami naik turun. Untuk itu seorang wirausahawan harus mampu mempertahankan usaha miliknya sendiri. Pertahanan usaha milik pribadi dapat dilakukan dengan memahami dan menerapkan prinsip dari digital marketing. Adapun cara mempertahankan usaha yang dilakukan menggunakan prinsip digital marketing yaitu mengubah fokus pasar dengan memanfaatkan peluang yang ada serta membuat produk baru yang relevan. Kondisi pandemi seperti sekarang ini membataskan jumlah pengunjung sehingga wirausahawan harus memaksimalkan prinsip digital marketing dalam pelayanan online. Dengan adanya pelayanan secara online maka keperluan semua barang yang dibutuhkan ada pada platform pasar digital sehingga kita perlu memasifkan serta meningkatkan sosial media yang kita gunakan.